Daerah

PCNU Ketapang Ingin Masjid Dikelola Jadi Pusat Pelayanan Umat

Kam, 16 Mei 2024 | 09:19 WIB

PCNU Ketapang Ingin Masjid Dikelola Jadi Pusat Pelayanan Umat

Pengurus NU Ketapang dan para peserta workshop Manajemen Masjid (Foto: NU Online/Syafi'i)

Ketapang, NU Online
Ketua PCNU Ketapang H. Satuki Huddin mengatakan, masjid seharusnya dikelola tak hanya sebagai tempat ibadah wajib lima waktu, tetapi juga pusat pelayanan umat; membantu jamaah dalam urusan ekonomi hingga kesehatannya.


"Dan yang tidak kalah pentingnya masjid juga supaya bisa menghimpun sumber daya manusia dan ekonomi umat di sekitarnya sehingga masjid ke depan supaya betul-betul menjadi pusat pemberdayaan ekonomi umat," katanya pada pembukaan workshop Manajemen Masjid di lantai 3 gedung Bintang 9 NU Ketapang, Kalimantan Barat, Senin (13/5/224).


Menurut dia, jika sebuah masjid mendapatkan dana kas 100 juta tiap Jumat, tetapi di sekitarnya masih miskin, kelaparan, maka perlu dipertanyakan peran masjid, tugas, dan tanggung jawab pengurusnya.


"Pada pertemuan kali ini, kita juga ingin menjadikan masjid sebagai benteng Ahlussunah Wal Jama'ah jamaah (Aswaja). Karena untuk mempertahankan amaliah-amaliah NU yang notabenenya Aswaja," tegasnya.


Menurut Satuki menjadikan masjid seperti dicontohkan Rasulullah SAW saat meletakkan dasar-dasar peradaban Islam. Masjid saat itu memiliki multifungsi sebagai pusat dakwah, jadi sentral semua aktivitas umat Islam, strategi perang dan politik.


"Bahkan saking pentingnya masjid pada itu dijadikan juga sebagai pusat untuk mengatur strategi peperangan," katanya.


Sementara Wakil Bupati Ketapang H. Farhan mengatakan yang hadir pada waktu itu mengatakan, keberadaan rumah ibadah seperti masjid harus selalu memperhatikan jamaahnya. 


"Rumah ibadah bagus, tapi ada satu masyarakat yang barangkali menemukan tiba-tiba berhenti kuliahnya karena tidak mampu membayar kuliah, maka pengurus masjid harus peka dan bisa membantu mereka," ujarnya. 

 

Kontributor: Syafi'ie