KH Anwar Zahid Jelaskan Kekuatan Hati, Jadi Penentu Manusia Berperilaku Terpuji
Sen, 24 Juli 2023 | 08:00 WIB
Malang, NU Online
Pendakwah asal Bojonegoro KH Anwar Zahid mengatakan, hati merupakan hal pokok dari segala perilaku manusia. Jika hatinya baik, maka perilakunya akan baik. Akan tetapi apabila hatinya buruk maka akan berakibat buruk terhadap perilaku manusia.
Kiai Anwar Zahid menyebutkan, getaran pertama di hati manusia itu selalu baik. Di antara contohnya ialah ketika melihat pengemis, pasti dalam hati ada rasa ingin memberi, kemudian muncul rasa tidak jadi memberi.
āItu karena kita sering dihalangi oleh nafsu dan kepentingan,ā ujar Kiai Anwar Zahid dalam tayangan youtube Anza Channel KH Anwar Zahid, dikutip Sabtu (22/07/2023).
Pengasuh Pondok Pesantren Sabilunnajah Kanor, Bojonegoro itu menjelaskan, setiap manusia itu seperti botol, kalau di dalamnya berisi parfum pasti akan wangi. āSeperti orang kalau hatinya baik, lewat omongan orang pun akan baik. Semua perilakunya pasti baik kalau hatinya baik,ā ucapnya.
Hal demikian, lanjut Kiai Anwar Zahid, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat Al-Qurāan, bahwa hati manusia itu selalu baik karena getaran pertama itu namanya iman. Getaran iman yang ada di dalam hati ketika dikerjakan akan menjadi amal shaleh.
āJangankan di kehidupan nyata, contoh ketika kita menonton sinetron atau film yang ceritanya sedih, kita pasti akan ikut merasakan sedihnya,ā ungkapnya.
Maka dari itu, baik buruknya manusia ditentukan oleh hatinya. Seseorang yang memiliki hati yang baik pasti akan selalu dianggap baik dari sudut pandang manapun. āBegitu juga sebaliknya, kalau hatinya jelek pasti jadi orang jelek,ā tutur kiai alumnus Pesantren At Tanwir, Sumberejo, Bojonegoro itu.
Menurutnya, di dalam hati seseorang ada yang namanya sirrul ikhlas atau al-hubb yang biasa disebut dengan cinta. Sebab itu, hati itu bukan hanya sekeras daging segumpal darah, tapi yang namanya hati itu adalah alam metafisik yang menentukan seluruh kehidupan manusia.
āJika seseorang ikhlas melakukan sesuatu dari dalam hati, pasti hasilnya akan baik. Setiap orang itu omongannya bisa saja sama tapi rasanya berbeda. Karena hati dari setiap orang itu berbeda,ā tandas Kiai Anwar Zahid.
Penulis: Lailatul Maghfiro
Terpopuler
1
Lafal Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah, Lengkap Arab, Latin, dan Keutamaannya
2
Khutbah Idul Adha 1445 H: Hari Raya, Cinta, dan Kepedulian pada Sesama
3
Qadha Ramadhan Digabung dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bagaimana Hukumnya?
4
Khutbah Idul Adha: Ibadah Haji dan Qurban Tingkatkan Kesalehan Spiritual dan SosialĀ
5
Khutbah Idul Adha: Hari Raya dan Kebahagiaan Bersama
6
Khutbah Idul Adha: 4 Hikmah Disyariatkannya Kurban dalam Islam
Terkini
Lihat Semua