Internasional

76 Tahun Nakba, Ini Harapan Anak-Anak Palestina

Rab, 15 Mei 2024 | 20:30 WIB

76 Tahun Nakba, Ini Harapan Anak-Anak Palestina

(kiri ke kanan) Jana Abu Salah (18), Majid Anas Al Masri (7), Loai Alawneh. (Kolase: NU Online)

Jakarta, NU Online

Tanggal 15 Mei diperingati sebagai Hari Nakba. Peristiwa Nakba bermula dari Deklarasi Balfour tahun 1917 ketika pemerintah Inggris menyatakan dukungan untuk pendirian tanah air bagi orang Yahudi di Palestina.


Istilah Nakba atau Al Nakba berasal dari bahasa Arab yang berarti bencana. Peristiwa Nakba sendiri terjadi pada 1948 saat pendirian negara Israel. Peristiwa ini mengakibatkan pengusiran dan eksodus massal lebih dari 700 ribu warga Palestina dari tanah air mereka.


Peringatan Nakba tahun ini memasuki tahun ke-76. Berbagai suara harapan dari warga Palestina mencerminkan semangat dan perjuangan yang tak pernah padam untuk meraih kemerdekaan.


Majid Anas Al Masri (7), seorang anak Palestina yang saat ini tinggal di Indonesia, menyatakan harapannya agar Palestina segera merdeka.


"Aku mau (Palestina) merdeka, terus lebih kuat dari Israel laknatullah," ungkap Majid kepada NU Online di kantor Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (15/5/2024).


Majid juga mengungkapkan cita-citanya untuk menjadi seorang mujahid yang dapat meraih kemerdekaan untuk Palestina. "Cita-cita jadi mujahid, bisa lawan Israel laknatullah, bisa jadi lebih kuat dari Israel," katanya.


Dia, tambahnya, sudah 5 tahun tinggal di Indonesia. Bocah yang kini tengah mengenyam pendidikan di BIMBA itu mengaku bahagia bisa tinggal di Indonesia.


"Aku sudah 5 tahun di sini, sekolah di BIMBA. Di Indonesia baik, orang Indonesia baik sekali. Kalau di sini aman, di Palestina nggak aman karena ada Israel. Di sini kita bisa main, bisa makan. Di Palestina, nggak ada makan, nggak ada minum, nggak ada listrik, nggak ada internet," ujar Majid.


Selain itu, Jana Abu Salah (18), seorang mahasiswa Palestina, mengimbau kepada seluruh warga Palestina untuk mengingat tanggung jawab sebagai warga Palestina melakukan yang terbaik untuk mengupayakan kemerdekaan Palestina.


"Harapan saya untuk Palestina tentu saja saya ingin Palestina merdeka di masa depan dan saya berharap setiap orang di Palestina tidak lupa dari mana asalnya dan apa yang terjadi dengan Palestina. Ingatkan saja diri sendiri setiap hari, apa tanggung jawab kita terhadap Palestina. Sebagai mahasiswa, saya terus belajar agar kedepannya bisa menjadi sesuatu yang bisa membantu Palestina," ujar perempuan yang kerap dipanggil Juwita itu.


Loai Alawneh, seorang mahasiswa Palestina lainnya, juga menyatakan rasa terima kasihnya kepada Indonesia yang terus mengerahkan dukungan terbaik untuk menyuarakan hak bagi bangsa Palestina. Solidaritas internasional, seperti yang ditunjukkan oleh Indonesia, memberikan dorongan moral yang sangat berarti bagi perjuangan mereka.


"Saya terima kasih untuk Indonesia karena orang Indonesia suka orang Palestina. Dan juga orang Palestina suka orang Palestina. Hari ini, hari hitam bagi Palestina karena hari ini Israel occupation, menjajah Palestina. Banyak orang wafat di Palestina," tuturnya.


"Terima kasih untuk orang Indonesia karena semua orang di Indonesia suka orang Palestina," imbuhnya.