Daerah

Ma’had Aly TBS Kudus Gelar Seminar Literasi Hadits

Ahad, 18 November 2018 | 16:00 WIB

Kudus, NU Online
Al-Qur’an dan Hadits merupakan dua sumber hukum utama dalam Islam. Keduanya memiliki gaya bahasa yang begitu indah hingga perlu mempelajari berbagai ilmu seperti balaghoh, ushul fiqih, dan sebagainya untuk memahaminya.

Terkait dengan hal ini sekaligus dalam rangka menggali literasi yang terdapat di Hadits, Ma’had Aly Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) Li ‘Ilmi Falak Kudus menggelar Seminar Hadits Literasi , Ahad (18/11) di Pesantren Ath-Thullab Kudus.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Ahmad menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai sarana belajar bagi para santri, khususnya mahasantri Ma’had Aly TBS.

“Alasan kami menyelenggarakan kegiatan ini adalah supaya para santri, terlebih mahasantri Ma’had Aly TBS, bisa lebih memahami seputar literasi, khususnya yang ada dalam Hadits,” ucapnya pada NU Online.

Seminar yang menghadirkan KH Noor Khamim sebagai narasumber ini diikuti oleh sekitar 60 peserta. Peserta berasal dari pesantren sekitar Ma’had Aly TBS dan Ma’had Aly Balaikambang Li ‘Ilmi Hadits Jepara.

Dalam paparannya, Kiai Khamim menjelaskan mengapa ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun diawali dengan kata Iqra’. Menurutnya membaca adalah jendela pengetahuan dan langkah pertama untuk mendapat pengetahuan.

“Dengan ilmu pengetahuan, semua aktivitas yang kita lakukan akan berkualitas dan bernilai ibadah,” jelas alumnus Al-Azhar Kairo ini.

Kiai Khamim yang juga guru MA NU TBS Kudus ini mengisahkan bahwa ulama-ulama terdahulu sangat bersemangat dalam menulis sehingga banyak sekali karya yang dihasilkan dan bisa dinikmati hingga saat ini.

“Betapa ulama kita semangat dalam menulis, sehingga beribu jilid karya telah mereka hasilkan,” ucapnya.

Lebih lanjut, Pengasuh Pondok Tahfidz Putri Yanbu’ul Qur’an 2 Muria Kudus ini mengatakan bahwa Allah akan memberikan balasan bagi orang-orang yang mau menyampaikan kalam-kalam langit, baik Al-Qur’an, Hadits, maupun Hadits Qudsi lewat tulisan.

“Untuk proses awal, jangan takut salah. Karena itu merupakan tantangan. Semua permulaan memang sulit, maka teruslah mencoba,” imbaunya.

Selain itu Kiai Khamim juga mengajak para peserta yang merupakan generasi milenial untuk ikut serta melawan persebaran hoaks di dunia maya.

“Kalian sebagai generasi milenial, jika ada berita hoaks, mari kita bantah,” ajaknya kepada para peserta. (Hanan/Muhammad Faizin)


Terkait