Daerah

PWNU Sumut Sembelih 5 Sapi dan 3 Kambing

Kamis, 20 Desember 2007 | 15:34 WIB

Medan, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Utara (Sumut) akan menyembelih sebanyak 5 ekor sapi dan 3 ekor kambing. Seluruh hewan kurban yang akan disembelih Sabtu (22/12) mendatang itu, dagingnya akan dibagikan kepada warga miskin di sekitar kota Medan.

“Ini wujud kepedulian NU kepada sesama umat Islam, saling berbagi di Hari Raya Idul Adha 1428 Hijriah ini,” kata H Musaddad Lubis, Ketua Panitia Penyembelihan Hewan Kurban, di Kantor PWNU Sumut, Jalan Sei Batang Hari, Medan, Rabu (19/12) kemarin. Demikian dilaporkan Kontributor NU Online di Medan, Muhammad Safii Sitorus.<>

Musaddad mengatakan hal itu didampingi sejumlah pejabat PWNU Sumut, antara lain, Khairuddin Hutasuhut (Wakil Ketua), Ismail Fahmi Nasution (Sekretaris), Partomuan Siregar (Wakil Sekretaris), Tatang Arbela (Bendahara).

Musaddad mengatakan, penyembelihan hewan kurban itu terlaksana atas kerja sama PWNU Sumut dengan Pengurus Cabang NU Medan serta tokoh masyarakat yang menyalurkan kurbannya kepada panitia.

Ia menjelaskan, pelaksanaan kurban merupakan pendekatan diri kepada Allah dan rasa kepedulian kepada kaum miskin. Selain itu, tambahnya, pelaksanaan kurban tersebut juga untuk memperat silaturrahim keluarga besar NU dan merajut tali kasih sayang kepada sesama umat manusia.

“Tahun lalu, kita juga melaksanakan kurban, dan kita berharap untuk tahun-tahun mendatang, kurban dapat dilaksanakan di masing-masing PCNU se-Sumut secara bergiliran sehingga peran serta NU dalam kepedulian sosial terhadap sesama dapat dirasakan,” ujarnya.

Dijelaskannya juga, NU, sebagai organisaisi kemasyarakatan, mengharapkan agar umat Islam mengambil intisari dari hikmah Idul Adha, di antaranya, memperkokoh dan membentengi akidah umat dari usaha-usaha penyesatan akidah Islam, utamanya dari unsur kemusyrikan sebagaimana dicontohkan Nabi Ibrahim.

Selain itu, ibadah kurban mencontohkan kesetiaan dan bakti kepada orang tua, sebagiamana yang dilakukan Nabi Ismail yang ikhlas mewujudkan mimpi ayahnya, Nabi Ibrahim.

“Jadi, Nabi Ismail, ikhlas disembelih bukan hanya kepatuhan kepada orang tua namun juga ketaatannya kepada Allah. Dan, ini harus dicontoh oleh generasi muda Islam saat ini,” jelasnya. (rif)


Terkait