Jombang, NU Online
Aksi solidaritas untuk Prita Mulyasari terus terus menggelinding, tak terkecuali di Jombang. Ratusan pelajar Mojoagung, Jombang menggelar aksi pengumpulan uang receh tersebut. Pelajar itu terdiri dari SMP Unggulan NU dan SMA NU.
Meski tidak paham soal hukum, mereka mengaku tersentuh dengan kasus yang menimpa Prita. Selanjutnya, mereka tergerak menggalang koin yang akan disumbangkan kepada perempuan yang terkena denda Rp 204 Juta tersebut.<>
Aksi galang koin untuk Prita itu dilakukan di setiap ruang kelas. Salah seorang dari mereka membawa kardus yang diberi tulisan 'Koin untuk Prita'. Kardus itu diputar dari bangku ke bangku. Koin yang diberikan sangat beragam, mulai dari koin seratusan, lima ratusan, hingga seribuan.
Setelah terkumpul dari masing-masing kelas, koin tersebut dijadikan satu di meja guru. Dalam waktu satu jam, penggalangan dana itu mencapai Rp 1 juta lebih. "Saya kasihan dengan Mbak Prita, masak harus membayar denda sangat besar," kata Lailatul Maisyaroh, salah satu pelajar, Selasa (8/12) sebagaimana dilansir beritajatim.com.
Sementara itu, Ketua Yayasan Miftahus Sa'adah, H Suudi Yatmo mengatakan, aksi galang koin untuk Prita itu merupakan ide dari para pelajar. Mereka tersentuh dengan tragedi yang menimpa perempuan yang dituntut oleh RS Omni Internasional tersebut.
"Alhamdulillah dari penggalangan itu terkumpul Rp 1 juta lebih. Selanjutnya, uang itu akan kita sumbangkan ke Jakarta," kata Ketua Yayasan yang menaungi sekolah di Desa Mancilan, Mojoagung itu. (mad)
Aksi solidaritas untuk Prita Mulyasari terus terus menggelinding, tak terkecuali di Jombang. Ratusan pelajar Mojoagung, Jombang menggelar aksi pengumpulan uang receh tersebut. Pelajar itu terdiri dari SMP Unggulan NU dan SMA NU.
Meski tidak paham soal hukum, mereka mengaku tersentuh dengan kasus yang menimpa Prita. Selanjutnya, mereka tergerak menggalang koin yang akan disumbangkan kepada perempuan yang terkena denda Rp 204 Juta tersebut.<>
Aksi galang koin untuk Prita itu dilakukan di setiap ruang kelas. Salah seorang dari mereka membawa kardus yang diberi tulisan 'Koin untuk Prita'. Kardus itu diputar dari bangku ke bangku. Koin yang diberikan sangat beragam, mulai dari koin seratusan, lima ratusan, hingga seribuan.
Setelah terkumpul dari masing-masing kelas, koin tersebut dijadikan satu di meja guru. Dalam waktu satu jam, penggalangan dana itu mencapai Rp 1 juta lebih. "Saya kasihan dengan Mbak Prita, masak harus membayar denda sangat besar," kata Lailatul Maisyaroh, salah satu pelajar, Selasa (8/12) sebagaimana dilansir beritajatim.com.
Sementara itu, Ketua Yayasan Miftahus Sa'adah, H Suudi Yatmo mengatakan, aksi galang koin untuk Prita itu merupakan ide dari para pelajar. Mereka tersentuh dengan tragedi yang menimpa perempuan yang dituntut oleh RS Omni Internasional tersebut.
"Alhamdulillah dari penggalangan itu terkumpul Rp 1 juta lebih. Selanjutnya, uang itu akan kita sumbangkan ke Jakarta," kata Ketua Yayasan yang menaungi sekolah di Desa Mancilan, Mojoagung itu. (mad)
