Pamekasan, NU Online
Warga NU di Kabupaten Pamekasan tampaknya punya kesadaran tinggi terhadap pendidikan politik. Pendidikan politik tidak sekadar diwacanakan, tapi juga dibedah dan dikaji dengan menghadirkan pakar dan praktisi.
Hal itu terlihat dari upaya nahdliyin memelopori hadirnya 'Kajian Ngormat Nusantara'. Kegiatan perdana digerakkan oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) bersama Banom NU Tlanakan, Pamekasan, Jawa Timur.
Pendopo Kecamatan Tlanakan Pamekasan menjadi saksi lokasi penyelenggaraan kegiatan tersebut. Warga NU tampak menyesaki pendopo dan khidmat serta antusias mengikuti kajian Ngormat (hormat: red) Nusantara, Sabtu (9/2) malam.
Tema Pendidikan Politik dan Politik Pendidikan dikaji dan dibedah secara mendalam oleh perwakilan dari Bakesbangpol Pamekasan Abdul Muin, bersama Komisioner KPU Pamekasan Mohammad Subhan.
Dalam penjelasannya, Subhan menegaskan bahwa pendidikan politik merupakan sebuah proses untuk mencapai tujuan politik. politik harus diikuti oleh warga negara. Mereka juga mesti tahu memilih wakil yang sekiranya mampu mengawal hak-hak mereka.
"Sebagai warga yang memiliki kesadaran dan pengetahuan politik, kita harus tahu cara menghindari cara politik yang tidak baik. Semisal money politic, potensi permainan penyelenggara, dan jenis potensi pelanggaran lainnya," ujarnya.
Pendidikan politik, menurut Abdul Muin sangat diperlukan oleh masyarakat yang sudah memiliki hak dalam berpolitik. Apalagi bagi masyarakat yang sudah dilindungi haknya berdasar ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
"Para pelaku politik juga semestinya harus dewasa dalam berpolitik. Mereka mesti menguasai manajemen politik yang baik, diimbangi dengan jiwa yang kuat dalam berpolitik," urainya.
Dari itu, Abdul Muin yang juga Rektor IAI Al-Khairat Pamekasan tersebut mengajak semua elemen masyarakat agar bersama-sama memberikan pendidikan politik yang baik, santun, dan bermartabat. (Hairul Anam/Muiz)