IAI Nurul Jadid Paiton Gelar Konferensi Internasional Pendidikan dan Budaya Islam
Sabtu, 16 September 2017 | 17:05 WIB
Fakultas Tarbiyah Institute Agama Islam (IAI) Nurul Jadid Paiton Kabupaten Probolinggo mengadakan kegiatan bertajuk The 1st International Conference on Education and Islamic Culture (ICEISC) di Aula Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Kamis (14/9). Kegiatan ini bertema Rethinking Islamic Education Toward Cultural Transformation.
ICEISC ini dihadiri oleh 51 presenter dari kalangan akademisi, peneliti dan praktisi yang telah lolos seleksi oleh tim reviewer. Serta 673 peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Mejar Yahya Don (Nothern University of Malaysia-Malaysia), H Imam Suprayogo (UIN Malang), Christopher Allen Woodrich (Chief of International Indonesia Forum Canada-Canada), Alistair Welsh (Senior Lecturer at Deakin University-Australia) dan H Ilyasin (IAIN Samarinda).
Akmal Mundiri selaku ketua panitia mengatakan bahwa The 1st International Conference on Education and Islamic Culture (ICEISC) yang dilaksanakan oleh Fakultas Tarbiyah IAI Nurul Jadid ini merupakan perhelatan akademik dari para akademisi, peneliti dan praktisi di bidang pendidikan dan keislaman.
Sementara Dekan Fakultas Tarbiyah IAI Nurul Jadid Paiton Hasan Baharun menyampaikan bahwa The 1st International Conference on Education and Islamic Culture ini ditujukan sebagai media untuk memotivasi dan membudayakan literasi dari para akademisi dan peneliti di bidang pendidikan dan penelitian.
Sedangkan Rektor IAI Nurul Jadid Paiton KH Abdul Hamid Wahid menyambut gembira kegiatan The 1st International Conference on Education and Islamic Culture ini. Karena kegiatan ini bisa memberikan implikasi yang cukup besar dalam memajukan pendidikan Islam, mengingat pendidikan Islam mampu memberikan makna yang cukup mendalam bagi kemajuan bangsa ini.
“Apalagi yang hadir dari ICEISC ini adalah pakar pendidikan dan keislaman yang sangat expert yang memiliki latar budaya yang berbeda, baik dari Indonesia maupun dari luar Indonesia. Tentunya ini akan melahirkan konsep baru dalam mengembangkan pendidikan Islam,” katanya.
Di akhir acara dilanjutkan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama antara IAI Nurul Jadid dengan IAIN Samarinda, Universitas Utara Malaysia, dan perguruan tinggi lainnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)