Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) atau Asosiasi Pesantren Nahdlatul Ulama, KH Abdul Ghoffar Rozin mengatakan bahwa penyelenggaraan Liga Santri Nusantara (LSN) 2018 lebih menfokuskan pada peningkatan kualitas kompetisi daripada kuantitas tim peserta.
"Tahun ini kita fokus pada peningkatan kualitas kompetisi," kata Gus Rozin kepada NU Online di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (14/9).
Peningkatan kualitas kompetisi itu baik dari perangkat pertandingan, proses seleksi maupun proses-proses lain yang berkaitan dengan pertandingan, sehingga dengan upaya tersebut diharapkan menghasilkan banyak pemain yang berkualitas.
"Ini juga menunjukkan bahwa dengan demikian kompetisi ini harapanya menjadi lebih berkualitas," ucapnya.
Namun, menurut Gus Rozin, sekalipun kuantitas tim tidak menjadi prioritas, antusisme peserta tetap besar. Hal itu terlihat dari peningkatan jumlah tim yang turut serta pada tahun ini sebanyak 1.070 tim. Sementara tahun sebelumnya diikuti sekitar 1.030 peserta.
"Ini menunjukkan bahwa LSN tahun 2018 ini semakin mendapatkan tempatnya," ucapnya.
Menurut Gus Rozin, 1.070 tim itu sudah berjalan sejak Juli 2018 di tingkat seri region atau daerah di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, nantinya memilih 32 tim dari seluruh Indonesia yang berlaga dalam seri nasional di Solo, Jawa Tengah dari 29 September hingga 7 Oktober. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)