Jakarta, NU Online
Penyair yang dikenal clurit emas asal Madura, KH D. Zawawi Imron mengapresiasi langkah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang memajang lukisan para kiai di beranda gedung yang dibangun KH Abdurrahman Wahid pada 2000 tersebut.
Menurut dia, tak ada bedanya memasang lukisan kiai dengan dengan memajang potretnya. Hal itu dilakukan para habib yang melakukan serupa.
“Warga NU lebih baik tahu wajah Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari daripada tidak mengetahuinya,” kata penulis puisi Nenek Moyangku Airmata ini di Kantor Redaksi NU Online, Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (12/9).
Lukisan-lukisan itu, penyair yang pelukis ini, akan mengingatkan pengurus NU akan para pendiri dan tokohnya. Kemudian bisa mengingat tujuan NU didirikan dan bagaimana caranya mencapai tujuan itu.
Sementara para tamu yang datang ke PBNU, sambung penyair yang pernah mendapat hadiah Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) ini, paling tidak akan mengetahui pendiri dan tokoh NU.
Di beranda PBNU sejak akhir pekan lalu memang terpampang beberapa lukisan kiai di antaranya Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Hasbullah, KH Bisri Syansuri, Syaikhona Kholil Bangkalan, KH Ali Maksum, KH Ilyas Ruhiat, dan KH Abdurrahman Wahid
Lukisan tersebut merupakan karya Nabila Dewi Gayatri yang dihibahkan kepada PBNU pada Ramadhan tahun ini. Lukisan sebanyak 51 buah itu pernah dipamerkan di Jakarta dan Surabaya dengan tajuk Sang Kekasih. (Abdullah Alawi)