Nasional

Ulama dan Kiai Pesantren sebagai Pemegang Saham Terbesar NU

Sabtu, 15 September 2018 | 12:30 WIB

Ulama dan Kiai Pesantren sebagai Pemegang Saham Terbesar NU

Rapat gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah PWNU Jatim.

Surabaya, NU Online
Banyak yang kurang menyadari bahwa tetap berkembang dan diminatinya Nahdlatul Ulama karena jamiyah ini warisan dari para ulama. Kendati demikian, yang juga harus ditaati adalah tata tertib organisasi.

“NU lahir, tumbuh dan berkembang dari ulama dan karya terbesar para kiai pondok pesantren,” kata KH Anwar Iskandar, Sabtu (15/9). Dengan demikian ulama dan kiai pesantren sebagai pemegang saham terbesar di jamiyah ini, lanjutnya. 

Penegasan tersebut disampaikan Gus War, sapaan akrabnya kepada media ini usai menghadiri rapat gabungan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur di kantor setempat, jalan Masjid Al-Akbar Timur 9 Surabaya.

Kendati demikian, ada hal yang hendaknya terus dipegang teguh khususnya bagi para fungsionaris NU di sejumlah tingkatan. Yakni taat terhadap aturan main organisasi.

“Sangat penting mengelola NU dan organisasi yang lain dengan prinsip munaddzamah atau tertib organisasi,” jelasnya. 

Untuk di NU, ada sejumlah rambu dan ketentuan yang layak menjadi perhatian khususnya bagi para pengurus dari mulai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama hingga kepengurusan di level ranting dan anak ranting.  “Yakni mengelola jamiyah sesuai tata laksana organisasi, baik dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, qanun asasi, hingga pedoman organisasi,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amin Kota Kediri tersebut.

Dan yang tidak boleh dilupakan keberadaan ulama yang terhimpun di syuriyah NU. “Mereka sebagai shahibul qarar, menjadi decision maker atau pengambil keputusan dan memiliki otoritas tertinggi dan pemegang kendali organisasi NU,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, secara khusus, Gus War meminta hal ini hendaknya dirumuskan pada perhelatan Musyawarah Kerja Wilayah atau Muskerwil NU Jatim mendatang. “Hendaknya ini dirumuskan secara jelas dan tegas pada Muskerwil NU Jatim mendatang agar menjadi pegangan bagi pengurus NU di semua tingkatan,” harapnya.

Pelantikan PWNU Jatim masa khidmat 2018-2023 akan dilangsungkan di Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang, 18 September mendatang. 

Rais ‘Aam dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yakni KH Ma’ruf Amin dan KH Said Aqil Siroj dipastikan hadir dan memberikan arahan pada kegiatan yang juga dihadiri para Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Jawa Timur tersebut. (Ibnu Nawawi)


Terkait