Warta

Foksika Prihatin Kekerasan di Tubuh PMII

Rabu, 19 Maret 2008 | 09:01 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Forum Komunikasi dan Silaturrahmi Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (
Foksika PMII) H Ahmad Bagdja mengaku prihatin atas terjadinya kekerasan yang menyertai acara kongres dalam beberapa tahun ini.

Selasa kemarin (18/3) sejumlah peserta kongres PMII yang tidak bisa berangkat ke tempat berlangsungnya acara di Batam. Mereka yang berasal dari sejumlah cabang di Indonesia Timur melakukan transit di Jakarta, namun karena tidak bisa berangkat, mer<>eka akhirnya melakukan perusakan kantor pusat PMII di kawasan Salemba Tengah.

Tahun 2005 lalu, saat berlangsungnya kongres PMII ke-XV di Bogor, kader-kader PMII dari daerah yang sama juga melakukan perusakan karena tidak bisa pulang ke daerah asal sehabis mengikuti kongres.

Bagdja menilai perlu ada mekanisme perbaikan sistem pengkaderan yang menyangkut aspek penghayatan dan transformasi nilai-nilai gerakan yang dimiliki oleh pergerakan seperti nilai keislaman, aswaja, toleransi, keterbukaan dan lainnya.

“Jadi kader-kader PMII tidak hanya diajak berfikir tentang ideologi-ideologi besar di dunia atau melihat Islam sebagai sebuah gerakan pemberdayaan,” katanya.

Ditambahkannya “Nilai-nilai ini yang nantinya bisa meredam karakter keras sebagai bagian dari etnis, emosi, dan melampiaskan ketidaksepakatan dengan debat atau diskusi, tidak melalui tindakan kekerasan.”

Memudarnya nila-nilai yang dimiliki oleh PMII ini dinilai Bagdja sebagai konsekuensi dari meluasnya area garapan yang saat ini menyentuh kampus umum dan menyebar ke seluruh Indonesia.

Untuk mengantisipasi agar kejadian yang sama tidak terulang kembali di masa yang akan datang, Bagja yang sudah beberapa periode dipercaya menjabat ketua PBNU ini sepakat ada sanksi organisasi bagi pelaku pengrusakan.

“Bagi mereka yang melakukan pelanggaran, bisa dikenai saksi seperti tak boleh jadi pengurus dan bagi yang sudah menjurus pada tindakan kriminal ya dilaporkan saja ke polisi,” tandasnya. (mkf)