Polemik antara KPK dan Polri kini telah merebak dan menjadi perhatian serius para tokoh di Indonesia. Bukan hanya para tokoh politik, pakar hukum, dan pemimpin ormas saja yang angkat bicara. Para tokoh agama pun, kini turut memberikan pendapat mereka.
Salah satunya adalah KH Musthofa Bisri (Gus Mus), salah satu tokoh agama
Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah ini juga angkat bicara. Gus Mus menyindir Polri untuk menangani sendiri masalah korupsi di Indonesia dengan membentuk satuan baru, Detasemem Khusus Anti-Korupsi.<>
"Upaya pemberantasan korupsi justru muncul permasalahan antara KPK dan Polri. Jika kesulitan sebaiknya dibentuk saja semacam Densus 99 atau yang lainnya yang bertugas untuk menangkap koruptor," ujar tokoh yang juga dikenal sebagai budayawan ini.
Menurut Gus Mus, usulan ini dilandasi oleh keprihatinannya atas permasalahan antara pihak Polri dan KPK yang tidak kunjung tuntas.
"Seharusnya, pemerintah mengetahui bahwa masyarakat gelisah mengenai penahanan kedua pimpinan KPK tersebut," ujar Gus Mus.
Gus Mus mengakui, usulannya untuk dibentuk Densus 99 terkait pula persoalan yang sedang berkembang saat ini, terutama adanya penahanan dua pimpinan KPK Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto oleh Polri. (min)