Setelah lebih dari seabad terlibat dalam hubungan yang tegang, Turki dan Armenia dijadwalkan menandatangani perjanjian normalisasi hubungan di antara keduanya.
"Menlu Armenia Edward Nalbandian dan Menlu Turki Ahmet Davutoglu akan menandatanganinya, setelah lebih dari setahun kami menengahi secara bijaksana perundingan antara kedua negara," demikian dilansir Deplu Swiss, Sabtu (10/10).<>
Menlu AS Hillary Clinton dan Menlu Rusia Sergei Lavrov juga dijadwalkan hadir, bersama Menlu Prancis Bernard Kouchner dan Ketua Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Xavier Solana.
Turki dan Armenia memutuskan hubungan sejak sengketa genosida orang Armenia di bawah pemerintahan Usmaniyah (Ottoman) pada 1915-1917. Armenia mengklaim 1,5 juta penduduk dibantai Ottoman Turki, yang otomatis dibantah habis-habisan dan dianggap berlebihan oleh Turki.
Diharapkan, perjanjian ini akan membantu mengatasi kesulitan Turki bergabung dengan Uni Eropa. Sementara Armenia, diharapkan akan makin dekat dengan Barat dan meraih banyak keuntungan yang diperlukan untuk meningkatkan ekonominya. (min)