Warta

Kampus Islam Bukan Sarang Teroris

Kamis, 5 November 2009 | 01:43 WIB

Surakarta, NU Online
Berbagai perguruan tinggi Islam tidak pernah mengajarkan radikalisme seperti dilakukan para teroris. Perguruan tinggi Islam, katanya, juga bukan tempat untuk penanaman benih-benih terorisme. Adanya fakta bahwa beberapa teroris terkait dengan kampus Islam tertentu, tidak bisa menjadi pembenaran untuk menyebut kampus Islam sebagai sarang teroris.

Demikian dinyatakan Direktur Pendidikan Tinggi Islam Departemen Agama (Depag), Machasin di Solo, Rabu (4/11). Menurut Machasin, fakta bahwa ada mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang menyembunyikan buronan teroris, juga tidak bisa dia dinilai sebagai hasil didikan dari kampus tersebut.<>

"Kalau ada beberapa tersangka teroris yang pernah terkait dengan kampus Islam, jangan digeneralisasikan bahwa kampus Islam sebagai sarang yang nyaman untuk teroris. Tolong hal tersebut jangan disamaratakan. Apakah para koruptor yang berlatar belakang dari kampus umum, kemudian kampus tersebut juga disebut sebagai sumber koruptor? terang Machasin.


Lebih lanjut, Machasin menjelaskan, berbagai hal yang dipelajari mahasiswa di kampusnya, disertai dengan pembekalan kemampuan memilih mana yang baik dan buruk. Karenanya, Machasin tidak setuju dengan adanya pengawasan kegiatan belajar di kampus Islam dan penyortiran mahasiswa.

"Hal tersebut, malah memicu mahasiswa untuk antusias terhadap berbagai hal yang dianggap sebagai bentuk radikalisme. Kampus adalah tempat mempelajari apapun, dari agama, pendidikan formal, hingga paham-paham tertentu, termasuk radikalisme," tandasnya. (min)


Terkait