Daerah

Duduk Perkara dan Klarifikasi Kemenag soal Hadiah MQK Jatim 2023

Sab, 10 Juni 2023 | 14:30 WIB

Duduk Perkara dan Klarifikasi Kemenag soal Hadiah MQK Jatim 2023

Santri Pondok Pesantren At-Tahdzib Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Viya Himmatul Karimah juara 1 MQK Marhalah Ulya Bidang Balaghah Putri. (Foto: Dok Pesantren At-Tahdzib, Ngoro Jombang)

Jombang, NU Online

Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) 2023 yang diselenggarakan Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto pada Senin-Kamis (5-8/6/2023) menyisakan kabar kurang sedap. Hal ini karena para pemenang tidak diapresiasi dengan pemberian hadiah yang layak. Para juara hanya mendapatkan lembaran sertifikat dari penyelenggara.


Demikian ini sebagaimana yang dialami tiga santri Pondok Pesantren At-Tahdzib Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Tiga santri tersebut adalah Viya Himmatul Karimah juara 1 MQK Marhalah Ulya Bidang Balaghah Putri, Siti Mukharroroh juara 2 MQK Marhalah Ulya Bidang Fiqih Putri, dan Aldi Surya Firmansyah juara 2 MQK Marhalah Ulya Bidang Balaghah Putra.


Kepala Madrasah Diniyah (Madin) Pondok Pesantren At-Tahdzib Ngoro, Jombang, Kiai Ali Mahruzi membenarkan terkait kurangnya perhatian dari pelaksana MQK terhadap para pemenang lomba.


"Iya mas memang sampai saat ini belum ada apresiasi, baik dari Kemenag Jombang atau kabupaten (ataupun Kanwil Kemenag Jatim). Ya saya juga tidak tahu. Hanya dapat sertifikat," katanya kepada NU Online, Sabtu (10/6/2023).


Menurutnya, MQK adalah bagian dari wadah untuk membentuk sumber daya manusia yang unggul, terutama dari kalangan santri. Bagaimana pun, kata dia, santri merupakan generasi penerus bangsa. Karena itu, kata dia, penyelenggara mestinya lebih memberikan perhatian khusus kepada semua pemenang, bukan sekadar berbentuk sertifikat.


"Kalau bisa ada perhatian khusus dan apresiasi (minimal) dari Kemenag atau dari Pemkab. Bagaimana pun juga menuntut ilmu itu yang paling mulia," ungkap pria yang ikut serta terlibat dalam pendampingan santri ini.


Pria yang lebih akrab dengan panggilan Gus Ali ini menegaskan, kalangan santri menjadi elemen sangat penting untuk masa depan Indonesia. Sepanjang sejarah menurut dia, santri juga tidak pernah absen menaruh perhatian dalam membangun Indonesia terus maju. Bahkan bila ditarik jauh ke belakang, santri ikut terlibat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. "Maju-mundur negara itu tergantung generasi itu berilmu atau tidak," ungkap Gus Ali.

 

Klarifikasi Kemenag

Ketua Panitia Musabaqah Qira’atil Kutub Jawa Timur 2023 sekaligus Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Jatim, Mohammad As’adul Anam menjelaskan, piagam seluruh peserta, trofi dan uang pembinaan pihaknya akan selesaikan secepatnya dan dikirim melalui Kasi Pd Pontren/Pakis se-Kanwil Kemenag Jatim.


"Kami dari Panitia memohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan peserta dan pendamping atas informasi yang berkembang dan kurang linier dalam pemberitaan setelah musabaqoh. Dan Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Para Masyayikh dan Gus atas ketidaknyamanan pemberitaan selama ini," ujar Mohammad As'adul Anam.


Lebih lanjut, As'adul Anam memberikan beberapa catatan. Pertama, panitia baru memberikan 6 piagam majelis, dan selebihnya akan diberikan melalui Kasi Pd Pontren/Pakis beserta trofi dan uang pembinaan.


Kedua, panitia berharap revisi anggaran untuk menjadi anggaran MQK segera selesai. Ketiga, tidak ada niatan untuk mengabaikan pemberian penghargaan kepada para juara.


"Tetapi waktu yang sangat sempit bagi kami, hanya 4 hari persiapan dari tanggal 1 sampai dengan 4 Juni 2023 itu pun di hari libur. Dan tanggal 5 sampai dengan 8 Juni 2023 pelaksanaan MQK Jatim 2023," tandas As'adul Anam.


Dihubungi terpisah, Ketua Tim Kerja Pesantren dan PKPPS Bidang PD Pontren Kanwil Kemenag Jatim, Trianto menyampaikan, bahwa pihak penyelenggara sudah menyiapkan hadiah kepada juara, 1, 2, dan juara 3 di bidangnya masing-masing. Hadiah itu berupa piagam/sertifikat, tropi, dan uang pembinaan. 


"Bagi para juara, 1, 2, dan 3 telah disiapkan piagam, tropi, dan pembinaan. Bagi peserta yang bukan juara, pembimbing, dan dewan hakim yang masuk/terdaftar dalam aplikasi telah disiapkan sertifikat," ucapnya. 


Namun, selain sertifikat, diakuinya memang belum diberikan langsung kepada setiap pemenang saat penutupan lomba karena ada beberapa kendala, di antaranya terkait relokasi anggaran yang masih dalam tahap proses.


Karena itu, mekanisme pengambilan hadiah lomba akan dilakukan oleh kepala kantor atau Kasi Pontren kabupaten/kota ke Kanwil Kemenag Jawa Timur. Selanjutnya mereka akan membagikan ke masing-masing pemenang. 


"Pengambilan poin hadiah diambil oleh kepala kantor atau Kasi Pontren yang akan diberitahukan kemudian. Kankemenag kabupaten/kota akan membagikan kepada para juara, peserta, dan pembimbing," ungkapnya.


Pewarta: Syamsul Arifin

Editor: Fathoni Ahmad

 

*) Berita ini telah mengalami revisi pada Sabtu, 10 Juni 2023 pukul 20.45 WIB.