Daerah

Halal bi Halal Tradisi Positif dan Mengandung Banyak Manfaat

NU Online  ·  Selasa, 18 Juni 2019 | 09:30 WIB

Kendal, NU Online
Wakil Katib Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Jawa Tengah, H Nasrullah Affandi, menyayangkan masih ada kelompok masyarakat yang membangun opini negatif terkait tradisi Halal Bi Halal. Menurutnya, kegiatan halal bi halal adalah kegiatan yang positif dan mengandung banyak manfaat, tidak elok disebut bid’ah. 

Pernyataan itu disampaikan Gus Nasrul saat mengisi pengajian di Pesantren Hidayatul Mubtadiin Jambearum Patebon Kendal Jateng, Senin (17/6) malam. 

Ia menuturkan, perkumpulan pasca Idul Fitri dengan tujuan mempererat persudaraan (Halal bi Halal) di Indonesia, sudah berlangsung lama dan telah diwariskan oleh para pendahulu bangsa. Yaitu oleh ulama sepuh KH Wahab Chasbullah dan Presiden pertama Indonesia, Soekarno. 

“Tetapi kini ada sejumlah golongan yang berusaha mengaburkan dan  menghilangkan aktivitas positif tersebut,” tuturnya. 

Semua kumpulan masyarakat, menurut Gus Nasrul, selama ada nilai manfaatnya apalagi dikemas dengan amalan positif seperti pengajian, sudah dapat dipastikan bernilai ibadah. Untuk itu, jika ada yang menggiring opini buruk mengenai kegiatan Halal Bi Halal tersebut maka masyarakat itu belum mengetahui makna dari Halal bi Halal itu sendiri. 

“Biasanya, mereka berusaha menghapus penggunaan kalimat, ‘Pengajian dalam rangka Halal bi halal’ karena menurut mereka penggunaan kalimat pengajian itu bid'ah. Biar terlihat ke arab-araban, mereka mengganti kalimat pengajian itu dengan kalimat ta'lim dan silaturahim syawal,” ujarnya. 

Gus Nasrul menilai, saat ini ada kelompok tertentu yang memaknai islam secara mentah. Sehingga salah kaprah dalam mengamalkan ajaran agama, salah satunya kelompok yang mempersoalkan Halal bi Halal. 

“Asalkan menggunakan kalimat Arab. Asumsi mereka pasti benar. Meski bahasa Arabnya mereka pas-pasan,” katanya. 

Padahal, istilah Halal bi Halal jika dipandang dari sudut ushul fikih dan maqashid syariah, adalah baik untuk dipertahankan. Sebab ada banyak kebaikan dan kemaslahatan besar di dalamnya. (Abdul Rahman Ahdori/Fathoni)