Daerah

Langkah RMINU Lampung Kembalikan Santri ke Pesantren

Sen, 8 Juni 2020 | 22:00 WIB

Langkah RMINU Lampung Kembalikan Santri ke Pesantren

Saat ini sudah ada 40 bus yang siap mengantarkan kembali para santri ke Jawa. (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online
Kesiapan pesantren dalam memulai kegiatan belajar mengajar saat ini terus menjadi perhatian Rabithah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Provinsi Lampung. Hal ini dilakukan dengan koordinasi antar pengasuh pesantren, alumni, dan juga stake holders (pemangku kebijakan).

 

Semua instrumen yang diperlukan untuk mencegah penularan Covid-19 di pesantren menjadi hal yang perlu disiapkan oleh pesantren, di samping terus menjaga imunitas dan kesehatan para santri. Kelancaran kembali ke pesantren, khususnya bagi yang nyantri di luar provinsi, juga terus harus dipastikan.

 

Inilah yang menjadi pembahasan RMINU Lampung saat melakukan Zoom Meeting dengan pemerintah Provinsi Lampung yang diikuti oleh Wakil Gubernur Lampung Hj Chusnunia Chalim (Mbak Nunik), Senin (8/6). Ikut serta juga para perwakilan pengasuh pesantren dari kabupaten dan unsur Kementerian Agama Provinsi Lampung. 

 

Dalam kesempatan tersebut, Mbak Nunik mengatakan bahwa pihaknya akan mendorong pemerintah kabupaten dan kota untuk memfasilitasi rapid test bagi santri yang akan kembali ke pesantren di luar Lampung. Menurutnya ini menjadi salah satu bentuk bagian tanggung jawab daerah kepada warganya.

 

"Biaya rapid test berkisar 350 ribu. Sementara jumlah santri mencapai ribuan sehingga jika dibebankan pada pemerintah provinsi saja bisa jebol APBD provinsi," katanya.

 

Sementara ini memang proses rapid test untuk memastikan seseorang sehat atau positif Covid-19 masih ditangani pemerintah provinsi. Oleh karenanya dengan berbagai pertimbangan, rapid test ini akan dilakukan di masing-masing kabupaten sehingga lebih efesien.

 

Bagi santri yang akan kembali ke pesantren di luar Lampung, pemerintah juga akan mempermudah mekanisme mendapatkan surat keterangan sehat dengan cukup di Puskesmas terdekat.

 

Sementara Ketua RMINU Lampung H Hisyamuddin (Gus Hisyam) berharap kepada pesantren yang sudah akan mulai menerima kembali santrinya untuk memastikan kesiapannya. Protokol kesehatan khusus pesantren harus diterapkan untuk menghindari kluster baru penyebaran Covid-19 di pesantren.

 

"Beberapa pesantren salaf sudah ada yang mulai menerima kembali kedatangan para santri. Walaupun sebagian lain masih belum memulai terkait wabah Covid yang belum mereda," katanya.

 

Sementara Ketua Himpunan Alumni Lirboyo (Himasal) Lampung KH Basyarudin Maisir mengatakan, para alumni pesantren dari Jawa sudah melakukan koordinasi dan akan mengkoordinir pemulangan santri ke pesantren di Jawa. Saat ini sudah ada 40 bus yang siap mengantarkan kembali para santri ke Jawa.

 

Namun, untuk kelancaran dan keselamatan para santri sampai ke tujuan, ia berharap pemerintah ikut memperhatikan dan memfasilitasi para santri. Di antaranya ia berharap ada kejelasan dan kemudahan dokumen perjalanan sehingga ketika melewati perbatasan daerah tidak menemui kendala.

 

Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan