Daerah HARLAH KE-89 NU

PCNU Pacitan Peringati Harlah dengan Rakor Pengurus

Jum, 8 Juni 2012 | 03:30 WIB

Pacitan, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU)  Kabupatrn Pacitan, Jawa Timur, Kamis (7/6) malam menggelar acara Selamatan Harlah ke-89 NU dan rapat Koordinasi (Rakor) PCNU Kabupaten Pacitan masa khidmat 2012-2016 M yang dipusatkan di komplek Pondok Pesantren Nurrohmah Jajar Donorojo Pacitan.<>

Acara yang dikemas dengan sederhana tersebut dihadiri puluhan kiai Pacitan dan para pengurus cabang NU beserta badan otonomya. Acara yang dimulai pukul 20.00 WIB ini dibuka dengan pembacaan kalimah toyyibah tahlil yang dipimpin oleh  KH Faqih Sujak, Rois Syuriah PCNU Pacitan.

Acara selamatan ini diadakan dalam rangka sosialisasi kepengurusan PCNU Pacitan masa khidmat 2012-2016 yang dipimpin oleh Ketua Tandfidziyah Drs Mahmud M.Pd serta rapat mengenai program kerja PCNU pacitan dalam lima tahun kedepan.

Rapat tersebut membahas tantangan dan tugas NU khususnya warga NU di Pacitan, baik di bidang pendidikan, kesehatan dan bidang keagamaan. Tantangan bidang keagamaan seperti adanya firqoh-firqoh yang tidak sejalan dengan ahlussunah wal jamaah serta kurangnya pemahaman warga NU terhadap amaliyah yang selama ini dilakukan.

Selain itu, ada tantangan bidang ekonomi. Sekitar 60 % warga NU Pacitan berada pada tingkat ekonomi menengah ke bawah serta belum adanya sumber pendanaan atau donatur untuk menjalankan roda organisasi dengan baik.

KH Umar Tumbu, ulama’ sepuh pacitan berkenan memberikan tausyiah kepada para hadirin. Ia berpesan untuk selalu berbuat hati-hati dalam segala hal. Warga NU adalah sebagai panutan umat Islam se dunia. Karena itu ia mengajak kepada hadirin untuk menjauhi apapun yang dilarang oleh syariat serta mengajak untuk selalu hidup rukun kepada sesama.

Acara diakhiri dengan sambutan oleh KH Lukman Harist Dimyahti. Dalam sambutannya yang sangat berapai api, ia mengajak kepada seluruh warga NU untuk menjadikan sosok KH Umar Tumbu sebagai contoh dan panutan. Walaupun sudah berusia sepuh tetapi semangtnya sangat luar biasa dalam melayani ummat.

“Mari kita jadikan Mbah Umar sebagai spirit, penyemangat dalam kita berkhidmat di NU,” pungkasnya.


Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Zainal Faizin