Daerah

Pegiat Agama Miliki Peran Penting Sukseskan Pemilu

NU Online  ·  Rabu, 20 Februari 2019 | 12:00 WIB

Pegiat Agama Miliki Peran Penting Sukseskan Pemilu

Penyerahan Bantuan kepada Pegiat Agama di Brebes

Brebes, NU Online
Wakil Bupati Brebes, Jawa Tengah, Narjo mengajak para pegiat agama untuk ikut menyosialisasikan dan menyukseskan pesta demokrasi pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan anggota legeslatif 2019. 

Pasalnya, ia menilai para pegiat agama memiliki kemampuan atau kharisma yang mulia sehingga mampu mengajak masyarakat dalam menggunakan hak pilih mereka dengan baik pada Pemilu 17 April 2019 mendatang.

Ajakan tersebut disampaikan Narjo saat memberi pembinaan kepada guru ngaji, imam masjid dan mushala, guru madin, dai, pengasuh pesantren, dan hafiz-hafizah se-Kecamatan Banjarharjo, di Gedung KPRI Rukun, Rabu (20/2).

Narjo berharap, para pegiat agama bisa jadi pelopor dengan berperan aktif melalui majelis yang dimiliki dan lingkungan masing-masing untuk mengingatkan sekaligus mengajak masyarakat agar menggunakan hak pilihnya pada pemilu mendatang.

"Mari kita bareng-bareng ajak umat untuk nyoblos, jangan sampai golput pada pemilu mendatang," ajak Narjo.

Dengan peran pegiat agama yang jumlahnya mencapai 1045 orang di Kecamatan Banjarharjo ini diharapkan pelaksanaan Pemilu 2019 di Kabupaten Brebes dapat berjalan lancar dan sukses. Lebih dari itu ia berharap juga Brebes akan tetap kondusif, aman dan damai.

Narjo juga meminta agar pegiat agama tidak lelah dan bosan memberikan Ilmu agamanya kepada seluruh masyarakat Brebes utamanya para generasi muda Brebes. Sehingga kehidupan mereka selalu dilandasi keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. 

Dengan bekal agama yang kuat maka para generasi muda pun tidak mudah terjerumus kedalam hal buruk, seperti mabuk-mabukan, kecanduan narkotika hingga pergaulan bebas.

Kepala Seksi Agama Dan Sosial Bagian Kesra Setda Brebes Harun, mengatakan jumlah pegiat agama Di Kecamatan Banjarharjo berjumlah 1045 orang dengan rincian 428 imam masjid dan mushala, 442 guru ngaji, 142 guru madin, 15 dai, 19 hafiz-hafizah dan 8 pengasuh pondok pesantren.

Mereka mendapat dana pembinaan dari Pemkab sebesar Rp 600 ribu untuk imam masjid dan mushala, guru ngaji, dan guru madin, dan Rp 750 ribu untuk para hafiz dan hafizah. Sedangkan para dai dan pengasuh pondok pesantren mendapatkan 1 juta rupiah.

“Jumlah tersebut belum dipotong pajak, jadi ketika nanti yang diterimakan adalah besaran yang telah di potong pajak," pungkasnya.(Wasdiun/Muhammad Faizin)