Daerah

Pelajar NU Harus Miliki Karakter Mabadi Khaira Ummah

Rab, 12 November 2014 | 02:02 WIB

Kudus, NU Online
Menghadapi tantangan zaman, eksistensi Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) dituntut mampu membangun  integritas dan kemandirian yang kuat. Karenanya, pelajar Nahdlatul Ulama harus memiliki karakter mabadi khaira ummah, prinsip dasar yang dimiliki NU.  
<>
Demikian yang disampaikan Wakil Bendahara Pimpinan Pusat IPPNU Santi Andriyani dalam seminar bertema "Mengoptimalkan Pelajar dan Santri dalam Mewujudkan Integritas dan Kemandirian Berorganisasi" dalam rangka pelantikan Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Kabupaten Kudus, di Auditorium Universitas Muria Kudus (UMK), Ahad (9/11).

Santi mengatakan, mabadi khaira ummah yang terdiri al-shidqu (jujur), al-amanah (percaya),at-ta'awun (tolong menolong), al-istiqomah (konsisten) dan al-adalah (adil) merupakan landasan dasar yang harus tertanam pada setiap pelajar dan santri.
 
"Berorganisasi tanpa ditopang landasan dasar ini, visi misi organisasi tidak akan terwujud," katanya.
 
Menurut Santi, tantangan masa kini dalam kehidupan masyarakat sudah semakin kompleks. Mulai dari kenakalan remaja,  radikalisme agama, digitalisasi, lunturnya budaya dan etika, serta kekerasan. Ia mencontohkan tradisi silaturahim atau sowan telah luntur akibat munculnya era digitalisasi.
 
"Sekarang ini penjajahan sekarang bukan berbentuk pada fisik tetapi mengarah pada mental atau akhlak ," tandasnya.
 
Untuk membangun integritas dan kemandirian organisasi, tambah Santi, dibutuhkan langkah optimal yang dilakukan seluruh komponen secara bersama-sama. Diantaranya,  bertanggung jawab (good responsibility),  memiliki kepercayaan (trust), terus berproses belajar (process skil), dan saling mengingatkan (sharing dan warning).
 
Pembicara lain dalam eminar yang diikuti ribuan pelajar NU Kudus ini, A. Khairul Anam Hs (Ketua umum PP IPNU), Saekhan Muchid (Majlis Alumni IPNU Jateng) dan KH Moh Afif (ketua PC RMI Kudus ). (Qomarul Adib/Mahbib)