Daerah

Pengasuh Pesantren Al-Khoiriyah Leces Wafat

NU Online  ·  Kamis, 19 September 2013 | 10:00 WIB

Probolinggo, NU Online
Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un, duka bagi warga NU Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Karena Ketua Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) KH. Abu Sufyan (58) wafat pada Selasa (17/9), selepas Isya’ sekitar pukul 19.30 WIB.
<>
Sejak kabar tersebut tersebar, rumah duka yang berada di Desa Pondok Wuluh Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo banyak didatangi petakziah untuk menyampaikan ucapan belasungkawa sekaligus membacakan tahlil.

Jenazah Kiai Sufyan dimakamkan di komplek pemakaman keluarga di lingkungan Pesantren Al-Khoiriyah Desa Kerpangan Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo, Rabu (18/9) sekitar pukul 09.00 WIB. Sejumlah kerabat tampak mengiringi almarhum ke peristirahatan terakhir.

Hadir dalam pemakaman tersebut Bupati Probolinggo yang juga Dewan Penasehat Muslimat NU Kabupaten Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari, Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo H. Hasan Aminuddin, Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Probolinggo KH. Jamaluddin Al Hariri dan Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Probolinggo KH. Moch. Syaiful Hadi serta segenap pengurus lembaga, lajnah dan badan otonom.

Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Miana dan dua orang anaknya. “Bapak wafat karena serangan jantung yang terdeteksi sejak bulan Ramadhan kemarin. Setelah diobati sudah membaik. Dan kemarin kambuh lagi dan wafat dalam perjalanan ke rumah sakit,” ungkap Miana sambil mengusap air matanya.

Sekretaris PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo Hikmatun Hasanah yang merupakan tetangga dekat almarhum mengungkapkan, bahwa penyakit jantung yang diderita oleh Kiai Abu Sufyan mulai terdeteksi mulai bulan Ramadhan kemarin. 

Waktu itu, tambah dia, Kiai Sufyan sempat tidak sadarkan diri dan dibawa ke Puskesmas Leces. Namun karena belum juga sadar maka pihak keluarga membawanya ke RSUD dr. Moch. Saleh Kota Probolinggo.

“Di rumah sakit, Kiai Sufyan sempat masuk ruang ICU selama 3 hari dan ruang pemulihan selama 2 hari. Mulai saat itu, almarhum menjalani proses perawatan sampai sekarang, dimana setiap setengah bulan sekali harus cek ke dokter spesialis jantung. Hal ini yang membuat kondisinya membaik. Tetapi pas ba’da Maghrib penyakit jantungnya kambuh dan wafat dalam perjalanan ke rumah sakit,” ungkap Hikmah.

Hikmah mengungkapkan meninggalnya salah satu tokoh NU di Kabupaten Probolinggo ini meninggalkan kesedihan bagi keluarga dan para pengurus NU mulai dari tingkat cabang, MWC hingga ranting. “Kiai Sufyan kiprahnya terhadap NU sangat besar. Dia aktif di NU mulai dari tingkat ranting hingga akhirnya dipercaya memegang amanah sebagai Ketua Tanfidizyah MWCNU Leces sejak tahun 2010 kemarin,” jelas Hikmah.

Sementara Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Probolinggo KH. Moch. Syaiful Hadi mengatakan, NU turut berduka cita atas meninggalnya salah satu pejuang NU di Kabupaten Probolinggo. 

“Semoga segala amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT serta dimaafkan segala kekhilafannya. Selain penyabar, beliau juga senang berkolaborasi dengan masyarakat dan berjuang untuk membesarkan NU di Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)