Puluhan Santri Ikuti Seleksi Pemilihan Kang dan Mbak Santri 2017
NU Online · Ahad, 17 September 2017 | 13:03 WIB
Pengurus Cabang Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Kabupaten Banyuwangi menggelar ajang pemilihan Kang dan Mbak Santri 2017. Acara yang pertama kali dihelat di Banyuwangi ini bertujuan untuk memilih duta pesantren.
"Nantinya, kita akan memilih santri putra dan putri terbaik sebagai duta pesantren. Kalau di Banyuwangi ada Jebeng Thulik, maka di pesantren kita punya Kang dan Mbak Santri," terang Ketua Panitia Fikri Aditya saat rapat teknis dan tahap seleksi di PP Bustanul Makmur, Genteng, Ahad (17/9).
Meski baru pertama kali diadakan, Pemilihan Kang dan Mbak Santri mampu menarik animo yang besar dari kalangan pesantren. "Sebagian besar pesantren di Banyuwangi telah mengirimkan delegasinya untuk mengikuti tahap seleksi ini," terang Fikri.
Pada tahap seleksi ini diikuti oleh 57 santri putra dan putri se-Banyuwangi. "Tahap seleksi ini, mereka (red para santri) mengikuti tes tulis secara serempak. Rincian soal ujian berkaitan dengan keislaman, keaswajaan, ke-NUan, wawasan kebangsaan dan tradisi serta sejarah Banyuwangi," jelas Fikri.
Tahap seleksi ini, akan dipilih 30 peserta yang terdiri dari 15 santri putra dan 15 santri putri untuk tampil di babak final. "Bagi santri yang berhasil lolos tes tulis, maka berhak mengikuti ajang final pada Ahad depan (24/9) di Sun East Mall, Genteng," tambahnya.
Selain diuji sisi pengetahuan keagamaan dan umum. Calon-calon duta pesantren ini juga dituntut untuk memiliki kemampuan dalam bidang yang telah ditentukan oleh panitia.
"Mereka juga harus punya kemampuan seperti halnya bisa membaca kitab kuning, hafal Alfiyah, bisa qira’ah atau taghani, dan pencak silat," tuturnya.
Sementara itu, salah satu peserta asal Pondok Pesantren Darussalam Banyuwangi M Sholeh Mubarok mengatakan, ajang ini sangat penting sekali untuk diikuti.
"Dalam pemilihan duta santri ini menekankan untuk memahami lebih dalam tentang sejarah, organisasi, dan tak luput penanaman rasa nasionalisme. Hal itu terbukti kita tes pertama soal-soalnya demikian. Bagi santri yang tak belajar tentang keorganisasian dan wawasan kenegaraan. Ampun sudah. Pasti dia gugur di tahap awal," jelas Sholeh.
Santri yang berusia 20 tahun ini juga menegaskan, finalis terpilih yang akan terpilih akan menjadi duta teladan untuk santri-santri lainnya.
"Saya yakin, nanti sang juara pasti memiliki cakrawala luas. Mulai dari nilai wawasan keagamaan sampai kebangsaan. Agenda ini sudah saya tunggu-tunggu selama empat tahun. Mulai awal mondok," ungkapnya. (M Sholeh Kurniawan/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
4
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua