Daerah

Rumah Sakit di Sidoarjo Ini Luncurkan Aplikasi Porsi RSI Siti Hajar

Ahad, 25 Februari 2018 | 03:30 WIB

Sidoarjo, NU Online

Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar meluncurkan sebuah aplikasi daring bernama Porsi RSI Siti Hajar. Peluncuran itu dilakukan Direktur RSI Siti Hajar, dr H Hidayatullah didampingi Wakil Bupati Sidoarjo H Nur Ahmad Syaifuddin, Rais Syuriyah PCNU KH Rofiq Siraj, Ketua PCNU H Maskhun, Ketua DPRD Sidoarjo H Sulamul Hadi Nurmawan, serta Ketua Muslimat NU di halaman parkir rumah sakit setempat.


Peluncuran pendaftaran daring tersebut, akan memudahkan pasien yang ingin berobat. Pasalnya, mereka tinggal daftar lewat hand phone melalui aplikasi di Playstore Porsi Siti Hajar. Kalau sudah daftar daring, akan diketahui nomor urutnya, tidak perlu antri, bisa memilih dokter maupun jamnya sesuai keinginan pasien.


Direktur RSI Siti Hajar Sidoarjo dr H Hidayatullah mengatakan, dari tahun ke tahun, rumah sakit selalu berbenah untuk memperbaiki sistem pelayanan ke seluruh pasien. Di bidang teknologi informasi, RSI Siti Hajar akan menerapkan pendaftaran daring untuk pasien.

 

"Kita memanfaatkan para aktivitas muda NU yang mempunyai bakat di bidang information technology atau IT. Sayang kalau tidak dimanfaatkan," kata dr Dayat saat memberikan pemaparan pada acara hari lahir ke-55 RSI Siti Hajar Sidoarjo, Sabtu (24/2).


Sementara itu, dokter umum RSI Siti Hajar Sidoarjo dr Silvy Rahmah Yanthi mengaku, aplikasi tersebut sebetulnya sudah lama dirancang. Namun karena ada beberapa hal yang harus dilengkapi dan disiapkan, sehingga baru terwujud saat ini.

 

"Untuk penggunaannya sendiri, tertanggal 1 Maret sudah bisa digunakan. Jadi masyarakat bisa mendownload aplikasi tersebut di playstore mulai sekarang. Dan kalau bisa pada saat jam kerja. Karena nanti akan terkoneksi dengan sistem yang ada di rumah sakit," terang Silvy.

 

Melalui penggunaan aplikasi tersebut, diharapkan masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya bisa lebih mudah ketika hendak berobat maupun rawat inap di RSI Siti Hajar Sidoarjo. Karena tidak harus antri. Dari rumah sudah bisa mendapatkan nomor antrian. (Moh Kholidun/Ibnu Nawawi).