Daerah
Santri Sahabat Bumi Bersihkan Kali Pepe Solo
NU Online · Selasa, 11 Oktober 2016 | 20:00 WIB
Solo, NU Online
Sebuah komunitas santri yang menamakan diri Santri Sahabat Bumi (SSB) melakukan aksi bersih-bersih daerah sekitar Kali Pepe, Solo, Jawa Tengah, sebagai bentuk kepedulian lingkungan dan penanggulangan bencana. Kegiatan ini menjadi bagian dari program yang diikuti SBB, “Sekolah Sungai Indonesia untuk Gerakan Pengurangan Risiko Bencana”.
Ketua SSB Muhammad Ibnu Nafiudin mengatakan, keikutsertaan SSB dalam program yang digelar Pemkot Solo tersebut bersih sungai menunjukkan peran santri terhadap penanggulangan bencana banjir.
“Sebagai komunitas peduli lingkungan, SSB harus mampu bekerja sama dengan masyarakat luas guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melestarikan sungai yang bersih dari sampah,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan berlangsung akhir pekan lalu (9/10), dimulai dengan pelaksanaan apel relawan dan pembinaan langsung oleh Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo. Lalu dilanjutkan terjun ke sungai untuk membersihkan sampah. Relawan lain yang tergabung di antaranya Palang Merah Indonesia, SAR Universitas Sebelas Maret (UNS), anggota TNI, POLRI, dan lain-lain.
Sejak didirikan pada 08 Mei 2014, SSB yang beranggotakan 50 santri Al-Muayyad Windan terus berupaya memberikan sumbangsih di bidang pemberdayaan sumber daya alam. Selain aktif mengampanyekan urban farming, SSB juga mulai merambah ke sektor mitigasi bencana. Karena itu, kegiatan bersih-bersih sungai kali ini diharapkan mampu melatih kemampuan santri dalam manajemen bencana alam. (Siti Nurul Ma’rifah/Mahbib)
Sebuah komunitas santri yang menamakan diri Santri Sahabat Bumi (SSB) melakukan aksi bersih-bersih daerah sekitar Kali Pepe, Solo, Jawa Tengah, sebagai bentuk kepedulian lingkungan dan penanggulangan bencana. Kegiatan ini menjadi bagian dari program yang diikuti SBB, “Sekolah Sungai Indonesia untuk Gerakan Pengurangan Risiko Bencana”.
Ketua SSB Muhammad Ibnu Nafiudin mengatakan, keikutsertaan SSB dalam program yang digelar Pemkot Solo tersebut bersih sungai menunjukkan peran santri terhadap penanggulangan bencana banjir.
“Sebagai komunitas peduli lingkungan, SSB harus mampu bekerja sama dengan masyarakat luas guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melestarikan sungai yang bersih dari sampah,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan berlangsung akhir pekan lalu (9/10), dimulai dengan pelaksanaan apel relawan dan pembinaan langsung oleh Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo. Lalu dilanjutkan terjun ke sungai untuk membersihkan sampah. Relawan lain yang tergabung di antaranya Palang Merah Indonesia, SAR Universitas Sebelas Maret (UNS), anggota TNI, POLRI, dan lain-lain.
Sejak didirikan pada 08 Mei 2014, SSB yang beranggotakan 50 santri Al-Muayyad Windan terus berupaya memberikan sumbangsih di bidang pemberdayaan sumber daya alam. Selain aktif mengampanyekan urban farming, SSB juga mulai merambah ke sektor mitigasi bencana. Karena itu, kegiatan bersih-bersih sungai kali ini diharapkan mampu melatih kemampuan santri dalam manajemen bencana alam. (Siti Nurul Ma’rifah/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
4
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
5
Khutbah Jumat: Menolong Sesama di Tengah Bencana
6
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
Terkini
Lihat Semua
