SMAN 8 Mataram Titipkan Siswa-Siswi di Pondok Pesantren
NU Online · Selasa, 26 September 2006 | 04:03 WIB
Mataram, NU Online
Sebagai salah satu wujud dari usaha meningkatkan pembinaan Iman dan Taqwa (Imtaq), SMAN 8 Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), secara khusus menitipkan siswa-siswi mereka mengikuti kegiatan Pesantren Kilat Ramadan ke pondok pesantren.
Sebagaimana dilaporkan di Mataram,, Selasa model yang telah diselenggarakan SMAN 8 Mataram selama dua tahun terakhir itu, ternyata cukup menarik karena memadukan pembinaan Imtaq yang diajarkan di sekolah dengan kehidupan di pesantren.
<>Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kota Mataram, Drs. H. Lalu Safi’i ketika membuka Pesantren Kilat Ramadan gabungan SMAN 8 dan 4 Mataram di Pondok Pesantren Al-Abhariyah, Jereneng Lombok Barat mengaku, model pembinaan Imtaq itu cukup menarik dan diharapkan dapat memberikan pencerahan kepada para siswa.
"Selama ini pembinaan Imtaq melalui jam pelajaran bidang studi agama di sekolah dirasakan sangat kurang, sehingga diperlukan satu pembinaan khusus yang mampu memberikan warna pembelajaran keagamaan," katanya.
Kedepan diharapkan model pembinaan Imtaq seperti itu dikembangkan oleh sekolah lainnya di Kota Mataram, karena manfaatnya cukup jelas bahkan bisa menciptakan hubungan sinergis antara sekolah umum dengan pondok pesentren.
Keberadaan para siswa di pondok pesantren selama lima hari diharapkan mampu memberikan suasana keagamaan yang begitu kental selama 24 jam, sehingga sekembalinya mereka kelingkungan sekolah maupun keluarga banyak pembelajaran yang diterapkan paling tidak soal disiplin, katanya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesentren Al-Abhariyah, Tuan Guru Haji Ulul Azmi mengatakan, kerjasama yang telah terjalin dengan SMAN 8 dan tahun ini diikuti SMAN 4 Mataram, merupakan satu bentuk keterkaitan yang erat antara sekolah umum dan sekolah keagamaan.
"Mudah-mudahan dengan sinergi ini dapat memberikan pembinaan Imtaq yang sesuai dengan ajaran agama kepada para peserta didik," katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 8 Mataram, Drs. H. Abdul Latif mengatakan, jalinan kerjasama dengan pondok pesantren dalam pengelolaan Pesantren Kilat merupakan yang kedua kali.
Menurut dia, program pembinaan mental dan moral siswa-siswi SMAN 8 melalui program Imtaq telah dilaksanakan di sekolah baik itu berupa pembinaan Imtaq umum maupaun khusus, namun hal itu tidak cukup.
Sehingga guna mewujudkan salah satu upaya mendidik putra-putri agar berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut, maka salah satu diantaranya adalah menitipkan mereka pada pondok pesentren melalui program Pesantren Kilat, katanya.
Menurut dia, selain ke pondok pesentren, bagi siswa/siswa yang beragama lain disesuaikan misalnya bagi yang beragama Hindu mereka dititipkan di Pura Dalem "Swasta Pranawa". (ant/mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
4
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
5
Khutbah Jumat: Menolong Sesama di Tengah Bencana
6
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
Terkini
Lihat Semua