Daerah

Tiga Mahasiswa PMII Korban Pemukulan Akan Tuntut Polisi

NU Online  ·  Kamis, 10 Desember 2009 | 02:10 WIB

Pamekasan, NU Online
Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pamekasan akan menuntut oknum polisi yang melakukan pemukulan terhadap tiga mahasiwa yang melakukan aksi demo di depan Kantor DPRD.

Mereka menilai, pemukulan yang dilakukan aparat penegak hukum jauh dari sikap mengayomi. "Polisi sudah arogan pada kami," kata Faridi, Rabu (9/12).<>

Diketahui, sekitar satu jam, ratusan mahasiswa yang akan memasuki Kantor DPRD Pamekasan terlibat aksi dorong dan saling pukul. Hal itu dipicu, oleh adanya salah satu mahasiswa yang diduga terkena pukulan polisi hingga terluka.

Kontan, seluruh mahasiswa terus bersitegang dengan aparat keamanan. Hingga, ada tiga mahasiswa yang menjadi korban. Ketiganya, Faridi mengalami luka bagian kepala, Rosi luka dibagian kaki, serta Adit luka di bagian kepala dan tangan.

"Ini sudah tidak berakal. Setelah mengadakan evaluasi, kami akan melakukan visum dan menuntut oknum polisi yang melakukan pemukulan," tambah Faridi seperti dilansir beritajatim.com.

Menanggapi hal itu, Wakapolres Pamekasan, Kompol Mulyadji mengatakan, siap memeroses jika ada penuntutan dari mahasiswa. "Yang jelas, kami tidak bersikap arogan, tapi tegas. Karena, mahasiswa sudah tidak bisa dikendalikan," ungkapnya.

Namun, Mulyadji mengharapkan, agar permasalahan ini tidak diperuncing. "Saya kira, memaafkan lebih baik. Jika memang mahasiswa akan menuntut, kami menerima saja asalkan tahu siap pelakunya dan disertai bukti," pungkasnya. (mad)