Internasional

China Bangun Kota Islam Terbesar di Dunia

Sen, 17 Juni 2019 | 01:45 WIB

China Bangun Kota Islam Terbesar di Dunia

Salah satu bangunan di Hui Culture Park (foto: Imron Rosyadi Hamid)

Jakarta, NU Online
Pemerintah Tiongkok tengah membangun kota Islam terbesar di dunia, Hui Culture Park. Diperkirakan pada tahun depan (2020) menjadi tahun terakhir pembangunan Hui Culture Park yang merupakan pengembangan pembangunan tahap pertama (2001-2005).

Hui Culture Park dibangun dengan biaya 3,5 miliar dolar Amerika atau setara dengan 45 triliun rupiah. Berlokasi di atas lahan seluas 67 hektar di Yongning Kota Yinchuan China, Hui Culture Park didesain khusus sebagai 'Jembatan Peradaban China dan Arab' atau Sino Arabic Cultural Bridge.

"Tidak mengherankan jika di tempat ini banyak ditemui tulisan transliterasi China ke tulisan Arab," kata Rais Syuriyah PCINU Tiongkok, H Imron Rosyadi Hamid.

Ia menginformasikan, Hui merupakan nama etnis Muslim di China yang tinggal di sisi barat utara China. Hui juga dikenal sebagai etnis yang mampu melakukan akulturasi antara Islam dan budaya China.

"Di zaman Soekarno, ada satu tokoh Hui bernama Dapusheng yang sangat berjasa membangun komunikasi antara muslim China dan Indonesia," imbuhnya.

Selain dibangun masjid-masjid dengan arsitektur ala Taj Mahal dan Timur Tengah, Hui Culture Park dilengkapi museum, taman-taman raksasa, dan berbagai fasilitas lain termasuk tempat pameran atau ekspo dan restoran halal. 

Di samping memberi perhatian kepada pengembangan Islam melalui pembangunan Hui Culture Park, China juga melakukan perbaikan pelayanan haji dengan memasukkannya dalam Rencana Aksi Pemerintah China 2016-2020.

"Salah satu bagian dalam yang Rencana Aksi tersebut secara eksplisit menyebut perbaikan pelayanan haji. Improving organization and services for the Islamic Hajj atau Meningkatkan kemampuan organisasi dan layanan untuk ibadah haji umat Islam," terangnya.

Indonesia perlu tahu bahwa ada banyak Muslim di Tiongkok yang menjalankan ibadah haji. "Tahun 2016 saja ada 14.500 jamaah Tiongkok yang menunaikan ibadah haji," imbuhnya.




Sementara itu, Wakil Ketua PCINU Tiongkok, Waki Ats Tsaqofi mengatakan berdasarkan survei tahun 2015 oleh National Survey Research Center (NSRC) of the School of Philosopy, Renmin University bahwa Islam menjadi agama dengan pemeluk anak muda usia di bawah 30 tahun terbanyak di China, melampaui Budha dan Katolik.

Hasil survei yang melibatkan wawancara dari 4.382 situs keagamaan (seperti masjid, kuil, gereja, dan sejenisnya) di 31 wilayah antara 2013 hingga 2015, kata Waki, menunjukkan bahwa perkembangan Islam di China sangat baik.

"Islam sebagai agama rahmatan lil alamin mampu diterima oleh kalangan muda yang notabene merupakan kalangan yang lebih kritis dan lebih memilih segala sesuatu sesuai dengan keinginan hati," ungkap Waki. (Kendi Setiawan)