Internasional

Wasekjen PBNU Bawa Pesan Damai Nusantara di Rusia

Ahad, 11 Desember 2022 | 16:00 WIB

Wasekjen PBNU Bawa Pesan Damai Nusantara di Rusia

Wakil Sekjen PBNU, Muhammad Najib Azca, menyampaikan materi bertajuk ‘Justifying Civilizational Pluralism in the Context of Abrahamic Interpretation of Moderation and Justice’ pada acara Justice and Moderation: Divine Principles of World Order di Moskow, Rusia, 7-10 Desember 2022. Acara ini diselenggarakan sebagai peringatan 1100 tahun kedatangan agama Islam di Volga Bulgaria, Rusia. Najib Azca menghadiri acara tersebut sebagai perwakilan PBNU. (NU Online/Dok. Pribadi)

Jakarta, NU Online

 

Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Muhamad Najib Azca menghadiri Forum Muslim Internasional ke-18 yang digelar pada 7-10 Desember 2022.

 

Kegiatan bertema “Justice and Moderation: Divine Principles of World Order” ini diselenggarakan oleh Forum Muslim Internasional bekerjasama dengan Dewan Agama Islam Federasi Rusia dan Institut Islam Moskow. 

 

Acara ini digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-1100 datangnya agama Islam di Kawasan Volga Bulgaria, Rusia (922-2022) dan sekaligus memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. 

 

Meski perang tengah berkecamuk antara Rusia dan Ukraina, para pemimpin dan tokoh agama dari 40 negara hadir dalam acara yang digelar di hotel The Carlton, Moskow, tersebut.

 

Acara dipimpin oleh Mufti Syeikh Ravil Gaynutdin, Sekretaris Jenderal the Internasional Muslim Forum dan juga Ketua Religious Board of Muslim (RBM) Federasi Rusia. Bertindak sebagai penyelenggara-bersama (co-organizer) adalah Direktorat Urusan Agama Turki (Diyanet) dan Universitas Islam Al-Mustafa, Iran.  

 

Dalam acara itu, Najib Azca diberi kesempatan untuk berbagii pemikiran dan pandangan dalam forum roundtable berjudul “Justifying Civilizational Pluralism in the Context of Abrahamic Interpretation of Moderation and Justice”. Forum ini dipandu oleh Mufti Ilday Alyautdinov, Wakli Ketua Umum RBM.

 

Najib Azca menyampaikan pesan damai dari Nusantara. Ia menguraikan secara singkat proses masuknya Islam ke kawasan Nusantara tanpa peperangan, melainkan melalui jalur perdagangan yang diwarnai oleh penyebaran gerakan tasawuf. Hal tersebut mempengaruhi watak dan wajah agama Islam yang berkembang di Indonesia saat ini, yaitu damai dan menghargai kebinekaan. 

 

Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengutarakan bahwa praktik berIslam yang dijalankan oleh mayoritas umat Islam di Indonesia selama berabad-abad tersebut merupakan sumbangan penting bagi peradaban dan dunia Islam.

 

Najib berharap melalui forum komunikasi dan dialog semacam itu, proses saling belajar dan memperkaya di antara sesama umat Islam bisa berjalan semakin baik. Hal ini dilakukan dalam rangka mewartakan kepada dunia, bahwa Islam merupakan agama yang menebarkan rahmat kepada semesta. 

 

Dalam kesempatan tersebut, Najib Azca juga sempat menyampaikan kepada forum sejumlah ikhtiar yang pernah dilakukan oleh NU untuk membangun perdamaian dunia, termasuk penyelenggaraan acara R20 dalam rangka G20 di Bali bulan November lalu. 

 

Selain melakukan dialog dan diskusi, para peserta juga menghadiri pembukaan pameran seni rupa bertajuk “Gardens of Islam: the light of faith through the ages” yang diselenggarakan di Museum Sejarah Kontemporer Rusia pada 9 Desember 2022.

 

Pameran tersebut menampilkan lukisan berbagai masjid, peristiwa bersejarah dan potret pemimpin agama/mufti di Rusia sejak ratusan tahun lalu. 

 

Acara dilanjutkan dengan melakukan shalat Jumat secara berjamaah di Masjid Katedral, Moskow. Dalam kesempatan tersebut, tokoh Palestina yang hadir, Mahmoud Al Habbash, menyampaikan pidato ungkapan terima kasih atas dukungan umat Islam Rusia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.

 

Pidato penuh semangat tersebut disambut dengan pekik takbir dari hadirin yang memadati masjid tiga lantar tersebut. Dalam kesempatan tersebut dia juga menyampaikan hadiah kitab suci Al Qur’an titipan dari Presiden Palestina Mahmud Abbas kepada Mufti Rusia Syaikh Ravil Gaynutdin. 

 

Editor: Syakir NF