Nasional HAUL KIAI SHOLEH DARAT

9 Ribu Orang Hadiri Pengajian Akbar

Jum, 31 Agustus 2012 | 04:26 WIB

Semarang, NU Online
Hari kedua, Senin (27/8) jam 07-00 hingga 15.00 digelar hafalan Al-Qur’an bil ghoib oleh 40 orang khuffadz (penghafal Al-Qur'an) yang disimak puluhan santri dan warga sekitar. Lalu malamnya, ada pengajian akbar bersama Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya bertema Maulid Nabi dan Haul Wali. 
<>
Tak kurang 9 ribu orang hadir dalam pengajian Haul perdana di masjid Mbah Sholeh Darat ini. Ketua panitia Haul ke-112 Agus Taufiq yang tak lain salah satu buyut Mbah Sholeh Darat sampai menangis karena haru ketika berpidato laporan panitia. 

Dia sangat terharu, betapa besar dukungan umat Islam, khususnya kaum nahdliyin, sehingga masjid Mbah Sholeh Darat yang dulu sepi, malam itu dibanjiri ribuan orang hingga dua sisi jalan depan masjid ditutup semalam. 

“Terima kasih atas bantuan semua pihak yang membantu secara ikhlas kelancaran Haul ini. Sungguh saya sangat terkesan dengan keikhlasan panjenengan semua. Amanah menggelar kegaitan ini baru bisa saya laksanakan sekarang. Ini haul pertama yang istimewa,” ujarnya sambil terisak di atas pangung utama. 

Kerahkan Pasukan

Dalam pengajian akbar tersebut, sebanyak 120 pasukan Banser dikerahkan menjaga 10 pos seputar pengamanan di sekitar lokasi pengajian. Para pengurus PC GP Ansor Kota Semarang juga hadir lengkap dengan seragam hijau kebesaran mereka. 

Lalu 32 pesilat Pagar Nusa Kota Semarang plus 5 pendekar dan 3 Pasukan Inti (Pasti) mendukung pengamanan ring I di sekitar panggung utama yang diisi 40-an ulama dan habaib. 

Sementara di barisan perempuan, seragam batik hijau Muslimat NU terlihat meriah diantara hadlirat berpakain putih. Ketua PC Muslimat NU Kota Semarang Nyai Hajjah Hanifah Syarofuddin mengaku mengerahkan seluruh PAC Muslimat NU untuk menghadiri pengajian tersebut. 

Tak ketinggalan barisan aktivis Fatayat NU, IPNU dan IPPNU dengan seragam identitas masing-masing. Tak hanya tenaga dan pikiran, PCNU Kota Semarang juga menyumbang secara materi. Baik uang, barang maupun apa saja yang bisa diberikan atau dipinjamkan. 

Kala grup rebana menabuh terbang  dan melantunkan sholawat Simtud Duror, para hadirin mengikutinya dengan serempak. Seiring dalam nada, termasuk saat berdiri dalam mahalul qiyam ketika sampai pada bacaan “Selamat Datang Wahai Rasulullah”. 

Tak hanya itu, sebagaimana biasa dilakukan NU yang menjadi penjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI, ada defile bendera Merah Putih oleh regu Banser khusus. Satu bendera secara simbolis diserahkan kepada Kepala Biro Bina Mental Pemerintah Provinsi Jawa Tengah H. Muhammad Aris yang mewakili Gubernur Jateng. Dilanjutkan menyanyikan lagi Indonesia Raya oleh seluruh hadirin. 

Banser dan Pagar Nusa juga hadir dengan seragam masing-masing di acara Tahlilan di makam Kiai Sholeh Darat pada Selasa (28/8). Di tengah ribuan peziarah yang diorganisir jamaah Pengajian Ahad Pagi pimpinan KH Abdul Muin, pasukan Banser dan Pagar Nusa ikut berdoa dan membaca tahlil di seputar kompleks makam Kiai Sholeh Darat di Bergota, Semarang. Tak ketinggalan ketua PCNU Kota Semarang H Anasom dan jajarannya hadir diantara peziarah. 

Kepala Satkorcab Banser Kota Semarang Margono memimpin langsung satu regu Banser pagi itu. Pasukannya beserta tim pesilat Pagar Nusa, mengawal kirab perjalanan dzurriyyah (keturunan dan keluarga) Kiai Sholeh Darat dari masjid peninggalan Kiai Sholeh di Kampung Darat di Semarang Utara menuju pemakaman umum Bergota di Semarang Tengah. 


Redaktur   : Mukafi Niam
Kontributor: M Ichwan