Nasional

Dialog Pengusaha dan Pekerja Perkuat Industri Kelapa Sawit

Rab, 14 Maret 2018 | 13:15 WIB

Jakarta, NU Online
Untuk mengurangi permasalahan hubungan industrial antara pekerja dan pengusaha, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan dialog intens antara pekerja dan manajemen perusahaan.

“Ini harus menjadi perhatian untuk menjalin dialog yang intens untuk mencari solusi terbaik sehingga permasalahan terkait hubungan industrial hanya ada dalam lingkup  perusahaan dengan pekerja yang ada Jadi tidak keluar yang tidak berkaitan langsung dengan sektor usaha,” kata Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (PHI-JSK) Haiyani Rumondang  saat memberikan pembekalan pada Musyawarah Nasional (Munas) X Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia di Jakarta, Rabu (14/3).

Dikatakan Haiyani, pihaknya akan terus mendorong dialog antara dunia usaha dengan para serikat pekerja yang bergerak di sektor kelapa sawit.

“Bapak-Ibu harus pahami bahwa Indonesia memiliki UU khusus tentang serikat pekerja. Serikat pekerja tidak hanya ada di dalam perusahaan tapi juga  dapat melibatkan pekerja di luar perusahaan termasuk yang angkat dan angkut hasil perkebunan kelapa sawit,” ujar Haiyani.

Selain itu, lanjut Haiyani, diperlukan sinergitas antara pengusaha dengan pekerja untuk mewujudkan adanya perlindungan yang optimal dan peningkatan kesejahteraan bagi para pekerja yang lebih baik.

“Saya ingatkan agar  para pekerja juga diikutkan kepesertaan jaminan sosial serta diperhatikan dengan benar terkait kesehatan dan keselamatan kerjanya. Sebelum saya kesini, saya berkoordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan supaya Munas hari ini bisa membahas permasalahan-permasalahan terkait jaminan sosial pekerja dan mencari solusinya,” jelas Haiyani.

Terkait banyaknya isu negatif perkebunan kelapa sawit, Haiyani meminta supaya para pelaku industri kelapa sawit tidak hanya mengungkapkan fakta, tapi juga prestasi.

“Pemaparkan keberhasilan sektor kelapa sawit dalam bidang ketenagakerjaan sangat penting dilakukan untuk mengurangi isu negatif yang beredar,” tutur Haiyani.

“Bapak Ibu dapat memberikan opini-opini positif yang mampu mendukung industri kelapa sawit sehingga opini yang sekarang ada bisa bergerak dari yang negatif menjadi positif,” lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal PHI-JSK juga mengapresiasi keberhasilan sektor kelapa sawit khususnya terkait penyerapan angkatan kerja.

“Sektor kelapa sawit yang makin maju akan membuka lapangan pekerjaan yang luas dan bisa mengurangi pengengguran,” kata Haiyani.

Haiyani juga meminta supaya sektor kelapa sawit turut membantu pemerintah dalam memberikan pelatihan-pelatihan terhadap angkatan kerja guna meningkatkan kompetensi mereka.

“Saat ini pemerintah sedang menggalakkan upaya peningkatan konmpetensi dengan cara memperbaiki akses dan mutu pelatihan kerja. Saya harap sektor kelapa sawit dapat berperan positif dalam hal ini,” tutupnya. (Red: Kendi Setiawan)