Nasional

Hikmah Haul dan Mendoakan Orang Lain Menurut Kiai Masdar

Jum, 26 Januari 2018 | 05:01 WIB

Hikmah Haul dan Mendoakan Orang Lain Menurut Kiai Masdar

KH Masdar Farid Mas'udi (foto: justisia.com).

Depok, NU Online
Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Mas’udi menjelaskan alasan orang NU menggelar peringatan haul. Kegiatan utama pada peringatan haul adalah mendoakan almarhum. Tetapi hal ini tidak mengartikan bahwa almarhum kekurangan pahala.

“Mendoakan almarhum, bukan berarti mereka kekurangan pahala,” katanya dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad, Harlah ke-92 NU, Haul ke-8 Gus Dur, dan Haul Tokoh NU Kota Depok KH Ismail Taufiq di Pondok Pesantren Arridho, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (25/1) malam.

Kiai Masdar menganalogikan hal tersebut dengan beras yang sudah memenuhi suatu wadah. Jika ditambahi terus menerus akan tumpah-tumpah ke sekitarnya. Begitulah mendoakan para kiai. Tumpahannya akan kembali ke para pendoanya.

“Luberannya itu akan mengarah ke kita sebagai pendoanya,” jelas kiai yang pernah menjadi Ketua Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) ini.

Kiai asal Banyumas itu mengutip sebuah hadis:

مَنْ دَعَا لِاَخِيْهِ عَنْ ظَهْرِ الْغَيْبِ قَالَتْ لَهُ الْمَلَائِكَةُ وَ لَكَ مِثْلُ ذَالِكَ

“Barangsiapa yang mendoakan kepada orang lain secara ghaib, tidak di depan mukanya, tidak di depan orangnya, apalagi sudah meninggal, maka malaikat akan membisiki doa kepada kita, kamu juga,” Kiai Masdar menerjemahkan.

Hadis tersebut menegaskan bahwa orang yang mendoakan orang lain akan didoakan oleh malaikat serupa dengan apa yang ia panjatkan untuk orang lain tersebut. Terlebih doa malaikat itu mustajab. 

“Jangan pernah malas dan jangan pernah bosan mendoakan orang lain,” tegas penulis buku Syarah Konstitusi: UUD 1945 dalam Perspektif Islam ini.

Haul kali ini, menurut Kiai Masdar, merupakan wujud terima kasih atas jasa-jasa yang telah ditorehkan oleh Gus Dur dan KH Ismail Taufiq yang telah berjuang untuk NU. Karena dua tokoh tersebut sudah wafat, maka rasa terima kasihnya diwujudkan dengan mendoakannya.

Dalam sambutannya, Ketua PCNU Depok HR Salamun Adiningrat bercerita bahwa Gus Dur pernah mengatakan, “Kalau bicara NU Depok, saya kenal tiga orang, H Ismail, H Achyani, dan H Rouf,” katanya meniru ucapan Gus Dur.

Pada kesempatan tersebut, Sahibul Ma’had KH Ahmad Bukhori mengundang seluruh Kepala Kantor Cabang Kementerian Agama se-wilayah Jawa Barat. Kiai Bukhori merupakan kepala kantor wilayah Kementerian Agama Jawa Barat. Ia mengundang mereka agar makin mengenal NU.

“Sengaja saya kumpulkan kepala Kemenag supaya mereka semakin mengenal NU,” katanya disambut gemuruh tepuk tangan ribuan Nahdliyin Depok.

Kegiatan yang digelar oleh PCNU Kota Depok ini diawali dengan pembacaan tahlil dan maulid Nabi oleh Ketua MWCNU Cipayung KH Muhammad Rois dan diakhiri dengan pembacaan doa oleh Mustasyar PCNU Kota Depok KH Syihabuddin Ahmad. (Syakir Niamillah/Fathoni)