Nasional

Imlek Datang, Gus Dur Dikenang

Sen, 8 Februari 2016 | 08:16 WIB

Jakarta, NU Online
Bangsa Indonesia tidak akan pernah lupa terhadap jasa-jasa kemanusiaan yang telah banyak dirintis dan diwujudkan oleh Presiden Ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Khusus di hati orang Indonesia beretnis Tionghoa, Gus Dur merupakan manusia istimewa karena telah menempatkan mereka sejajar dengan etnis lain di Indonesia setelah puluhan tahun dimarjinalkan oleh Orde Baru, baik dalam beribadah maupun merayakan Imlek.

Memperjuangkan kemanusiaan seseorang atau kelompok orang yang tertindas memang sudah menjadi ruh perjuangan Gus Dur. Bahkan, Gus Dur telah meletakkan dasar bahwa orang Tionghoa secara terbuka boleh merayakan Hari Raya Imlek. Selain itu, Gus Dur juga ikut berjasa dalam menempatkan Konghucu sebagai salah satu agama resmi negara selain Islam, Katolik, Kristen, Hindu, dan Budha.

Tidak berbeda dengan tahun-tahun terdahulu, dalam perayaan Imlek kali ini, warga Indonesia khususnya warga Tionghoa begitu mengapresiasi perjuangan dan jasa Gus Dur. Apresiasi tersebut banyak diungkapkan mereka di klenteng-klenteng hingga di media sosial. Sehingga “Gus Dur” pun naik menjadi trending topic di twitter hari ini. Bahkan di salah satu Klenteng tertua di Surabaya, Boen Bio hanya ada satu foto yang terpampang, yaitu foto Gus Dur.

Tribute untuk Gus Dur diantaranya datang dari komedian Ernest Prakasa dalam akun twitternya @ernestprakasa. Salah satu komedian berketurunan Tionghoa ini mengucapkan terima kasih kepada Gus Dur yang dulu telah mencabut peraturan yang melarang aktivitas warga Tionghoa di Indonesia.

“Terima kasih Gus Dur yang tahun 2000 lalu mencabut Inpres Nomor 14/1967 Suharto tentang larangan perayaan Imlek. Hidup kami kini lebih menyenangkan,” ungkap Ernest Prakasa yang tadi pagi pukul 08.30 WIB bincang Live di Metro TV bareng salah satu Putri Gus Dur, Inayah Wahid.

“Selamat hari raya imlek bagi yang merayakannya. Terima kasih Gus Dur. Semoga kita semua diberi kesehatan dan rezeki yang mengalir deras, amin,” tulis akun bernama @sidewii.

“Mengenang Gus Dur, dan mereka yang terampas kebebasannya. Happy Imlek, kawan,” kicau akun @johanesjonaz.

“Imlek begini saya jadi ingat Gus Dur tahun 1999. Cuma Gus Dur yang akui hak masyarakat Hoakiau dengan bolehkan imlek diadakan lagi. Respek,” cuit Damar Juniarto dalam akunnya @DamarJuniarto.

Selain akun-akun twitter di atas, ribuan akun lain juga turut mengenang dan memberikan apresiasinya kepada Gus Dur. Hal ini tidak hanya berlangsung di twitter, tetapi juga ramai di Facebook. Adapun Imlek tahun 2016 ini memasuki angka 2567 yang menurut perhitungan astrologi China adalah tahun Monyet dengan unsur api. (Fathoni)