Nasional NU PEDULI CIANJUR

Kebahagiaan Warga Desa Bunisari Cianjur Sambut Kedatangan Tim NU Peduli

Sab, 10 Desember 2022 | 07:35 WIB

Kebahagiaan Warga Desa Bunisari Cianjur Sambut Kedatangan Tim NU Peduli

Manajer Organisasi dan Kelembagaan NU Care-LAZISNU PBNU, Syarifuddin (kanan) bersama anak-anak di pengungsian terdampak gempa Cianjur, Jumat (9/12/2022). (Foto: NU Online/Suwitno)

Cianjur, NU Online
Salah satu titik yang didatangi dan menjadi penerima manfaat bantuan Tim NU Peduli Cianjur pada penyerahan bantuan tahap ketiga, Jumat (9/12/2022) adalah di Kampung Kampung Cieundeur, Desa Bunisari, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur. 


Hadirnya Tim NU Peduli di kampung tersebut disambut bahagia warga. Dedi Kuswara, ketua RT 01 RW 01, Kampung Cieundeur, Desa Bunisari mengucapkan terima kasih kepada NU atas bantuan yang disalurkan. 


"Terima kasih kepada seluruh jajaran Nahdlatul Ulama. Alhamdulilah sudah kami terima bantuannya, bantuan mulai untuk balita hingga lansia. Dari kami mengucapkan beribu-ribu terima kasih, kami terima bantuannya. Mudah-mudahan manfaat. Yang memberikan bantuan ini semoga dimurahkan rezekinya," kata Dedi


Sementara itu di RT 02 RW 01 Desa Bunisari terdapat 53 rumah rusak dan 78 KK terdampak. Total dalam satu RW terdapat 575 warga terdampak atau 157 KK.


"Seorang bocah SD, Raihan kepalanya luka dengan 13 jahitan, dan di kaki 2 jahitan," kata Ketua RT 02 RW 1 Desa Bunisari, Irmawati. 


Selain itu terdapat juga warga lansia yang terdampak gempa bernama Nek Fatimah berusia 85 tahun, dan Eulis.


Hari itu, Tim NU Peduli yang datang adalah dari unsur PBNU yakni LAZISNU dan Lembaga Kesehatan (LK) PBNU. Mereka mendistribusikan bantuan tahap ketiga berupa kebutuhan balita dan lansia penyintas gempa Cianjur.


Pendistribusian bantuan tersebut dilakukan di berbagai titik di Kabupaten Cianjur. Titik pertama, mulai pukul delapan pagi, Tim NU Peduli dari PBNU didampingi Wakil Ketua PCNU Cianjur Abdul Wahid, menyambangi wilayah pesantren dan masjid terdampak gempa, yakni Pesantren Jam'iyatul Muta'alimin dan wilayah Masjid Jami' Al Munawaroh, di Kampung Cieundeur, Desa Bunisari, Kecamatan Warungkondang.


Pondok Pesantren Jam'iyatul Muta'alimin yang memiliki 50 putra dan putri, terdampak parah dan santriwati dipulangkan. Sementara santri putra tetap di pesantren.

 

Pimpinan Pesantren Jam'iyatul Muta'alimin Kiai Busyro Alkarim menceritakan pesantrennya roboh dan rusak berat akibat gempa bumi. "Santri kami di sini 50 putra-putri, ada 4 santriwati yang terkena reruntuhan, tapi alhamdulilah tidak sampai meninggal dunia," ungkapnya.


Dia berharap pesantrennya dapat terbangun kembali. "Semoga bisa kembali seperti sediakala, santri-santri bisa kembali mengaji. Terima kasih kepada Nahdlatul Ulama, yang selalu terus berjuang untuk membantu masyarakat,” ungkapnya. 


Wakil Ketua PCNU Cianjur, Abdul Wahid mengatakan terdapat 82 pesantren terdampak gempa. Gempa juga menyebabkan 11 kiai wafat, dan 37 santri meninggal dunia.


Selain pendistribusian bantuan, Tim NU Peduli juga melakukan asesmen lanjutan setelah masa tanggap darurat yang ditetapkan Pemerintah sampai tanggal 20 Desember 2022, yakni masa recovery (pemulihan) dengan rencana bantuan pembangunan Huntara, MCK, mushala dan madrasah darurat.


Manajer Organisasi dan Kelembagaan NU Care-LAZISNU PBNU, Syarifuddin mengatakan bantuan selanjutnya pascatanggap darurat atau setelah tanggal 20 Desember 2022, NU Peduli akan konsentrasi pada tahap recovery
"Yakni pembangunan huntara, MCK, mushala, dan madrasah darurat, karena masyarakat sangat membutuhkan,” imbuhnya.


Syarifudin mengatakan di kampung tersebut jika masuk di depan gang, terdapat tulisan ‘Di Depan Kokoh di Belakang Roboh’. "Bahwa betul rumah-rumah di depan di pinggir jalan masih berdiri, tapi ketika masuk ke dalam, ke gang banyak infrastuktur, rumah, masjid, mushala, sama sekali tidak bisa dihuni, sangat-sangat terdampak," jelasnya.


Ia mengatakan NU Peduli bersama Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) NU sebagai lembaga yang menaungi pesantren NU, akan memberikan dukungan agar pesantren bisa kembali ke tugasnya, dakwah kepada masyarakat.


Sekretaris LK PBNU, Dokter Citra Fitri Agustina menambahkan pihaknya meihat para pengungsi banyak yang mengalami demam dan batuk-batuk. Dari tinjauan tersebut menurutnya di lokasi perlu dibangun fasilitas MCK.


"Karena sanitasi itu kebutuhan mendesak. Semoga selalu disehatkan, kiainya, santrinya, semua warganya," harapnya.


Kontributor: Wahyu Noerhadi
Editor: Kendi Setiawan