Nasional

Ketum PBNU dan Menristekdikti Resmikan UNU Yogyakarta

Sab, 11 Maret 2017 | 07:30 WIB

Yogyakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj dan Menteri Negara Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M. Nasir meresmikan pembukaan Universitas Nahdhatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Jumat (10/3).

Saat menyerahkan SK Pendirian UNU Yogyakarta kepada Kiai Said, M. Nasir menyampaikan bahwa UNU Yogyakarta harus menjaga konsistensi atau istiqamah dalam memperkuat kualitas UNU. 

“UNU harus bisa mengawal mengawal pendidikan dengan baik,” ujar Nasir. 

Senada dengan Nasir, Kiai Said menegaskan bahwa upaya membangun peradaban lewat pendidikan yang berkualitas menjadi perhatian NU sejak berabad-abad lalu mendirikan pesantren.

Karena baginya, agama Islam bukan hanya akidah, ubudiyah, dan syariah, tetapi juga budaya, peradaban, teknologi, serta kemanusiaan. Bidang-bidang tersebut menurutnya dapat menopang peradaban Islam menjadi lebih baik.

“Rasullulah tidak pernah mendeklarasikan berdirinya negara Islam dan negara Arab. Tetapi, membangun konstitusi modern, bukan konstitusi etnik. Targetnya membangun peradaban,” ujar Kiai Said melalui keterangan tertulisnya kepada NU Online.

Peresmian kampus UNU Yogyakarta juga diikuti dengan pelantikan rektor pertama UNU Yogyakarta, Prof Purwo Santoso oleh Kiai Said. Prof Purwo merupakan Wakil Ketua PWNU DIY bidang Kajian Strategis dan Perguruan Tinggi dan guru besar UGM Yogyakarta

UNU Yogyakarta memiliki 5 fakultas, antara lain Fakultas Dirasah Islamiyah, Fakultas Teknologi Informasi, Fakultas Industri Halal, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Pendidikan. Dari 5 Fakultas itu terdapat 11 program studi.

Dengan kehadiran UNU, jumlah perguruan tinggi (PT) di DIY mencapai 106. Jumlah PT di Indonesia sendiri mencapai 4525 termasuk yang di bawah Kementerian Agama. 

Peresmian ini juga dihadiri oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Wakil Gubernur DIY KGPA Pakualam X, dan Ketua PWNU DIY Prof Nizar Ali yang juga Direktur Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kementerian Agama. (Red: Fathoni)