Nasional

Laksanakan Harlah di Bandung, PMII Refleksikan Peristiwa Lautan Api

Jum, 13 April 2018 | 23:00 WIB

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) akan menggelar hari lahir (harlah) di Sabuga, Rabu (17/4). Rencananya dalam agenda tersebut akan hadir Presiden Jokowi. Ini sebagai rangkaian harlah yang telah digelar sebelumnya.


Menurut Sekretaris Pelaksana Harlah ke-58 PMII, Defi Mulyadi, rangkaian harlah sudah digelar pada, Rabu lalu (11/4). "Rangkaian pertama adalah seminar bersama dengan Polri. Hingga, hari puncak tercatat akan ada delapan agenda yang diadakan di Bandung," kata pria yang akrab disapa Defi, Kamis (12/4).


Di antara kegiatan tersebut,penanaman 1000 pohon di hulu sungai Cisanti, car free day sekaligus petisi damai, ziarah makam ketua umum pertama PMII, khatmil Quran sebanyak 58 kali, seminar energi, panggung budaya dan seminar pembangunan Indonesia. “Rangkain harlah tersebut merefleksi, momentum untuk bersatu padu mengawal berbagai perbedaan. Terutama friksi dan perpecahan, baik atas nama ras, agama, dan antar golongan,” katanya.


Dengan satu itikad yang sama, lanjut dia, PMII hadir dalam satu barisan. Yakni barisan mahasiswa yang senantiasa berada bersama kaum mustadzafin. "Satu cita-cita bersama dalam memperjuangkan cita cita PMII dan bangsa. Serta hadir untuik terlibat aktif dalam mematri persatuan Indonesia," ungkapnya.


Sementara, menurut Ketua Pelaksana Harlah ke-58 PMII, Ahmad Riyadi, melalui pelaksanaan harlah di Bandung,  PMII mencoba berguru pada sejarah Bandung lautan api yang jatuh 23 Maret 1946. 


Dalam waktu 7 jam sekitar 200 penduduk membakar rumah mereka sebelum meninggalkan Bandung. Peristiwa yang dilatarbelakangi oleh ultimatum sekutu agar tentara republic Indonesia (TRI) meninggalkan Bandung. Lalu, mendorong TRI melakukan operasi bumi hangus.


"Para pejuang tidak rela jika Bandung dimanfaatkan oleh pasukan sekutu dan NICA, termasuk dijadikan markasa strategis militer," katanya.


Keputusan operasi bumi hangus, jelas dia, diambil melalui keputusan musyawarah Majelis Persatoean Perjoeangan Priangan (MP3) di hadapan semua kekuatan perjuangan republik Indonesia. Bandung penuh asap, listrik mati, dan pertempuran sengit terjadi. Dua tokoh seperti Moh. Toha dan Ramdan adalah salah satu milisi Barisan rakjat Indonesia (BRI) yang terjun dalam misi menghancurkan gudang amunisi milik tentara sekutu menggunakan dinamit.


Singkatnya, semangat perjuangan Bandung lautan api tersebut sama dengan spirit harlah PMII. Garis besarnya agar PMII tetap konsisten menjadi garda  garda terdepan dalam mengawal tradisi dan aqidah Ahlusunnah wal Jamaah. 


“Mari membawa spirit Bandung lautan api untuk mencintai negeri ini melalui berbagai terobosan strategis. Mari menjadi PMII seutuhnya, satu barisan dan satu cita, PMII untuk Indonesia," pungkasnya. (Nita Nurdiani Putri/Ibnu Nawawi)