Nasional

LKNU Imbau Masyarakat Hapus Diskriminasi Penderita Tuberkulosis

Rab, 27 Maret 2013 | 12:00 WIB

Jakarta, NU Online
Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) mengimbau kepada masyarakat luas untuk tidak mendiskriminasi penderita Tuberkulosis (TB). Diskriminasi tidak menyelesaikan masalah yang dihadapi penderita TB.

<>

Perihal itu disampaikan oleh Koordinator Kesehatan Masyarakat PP LKNU Esti Febriyani kepada NU Online di Kantor Sekretariat PP LKNU, Gedung PBNU lantai tujuh, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (26/3) petang.

“Penderita TB membutuhkan penanganan lebih lanjut atas penyakitnya. Justru para penderita TB menunggu peran aktif masyarakat atau komunitas yang punya kepedulian pada TB,” tegas Esti Febriyani.

Esti menambahkan, penanganan segera sangat diperlukan mengingat Tuberculosis merupakan penyakit yang berakibat pada kematian. TB, menurut laporan terkini, menjadi penyebab tertinggi kematian warga negara Indonesia setelah stroke.

LKNU, lanjut Esti Febriyani, mulai bulan Februari tahun ini tengah mempersiapkan sejumlah program dan strategi sebagai upaya pengentasan TB di enam provinsi: Sumatera Barat, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan DKI Jakarta.

Persiapan yang dilakukan antara lain menggelar diskusi dengan sejumlah pakar dan tokoh masyarakat. Selain itu, LKNU juga memperkuat jaringannya dengan lembaga dan badan otonom NU di beberapa titik rawan dalam menciptakan komunitas peduli penderita TB dan advokasi atas stigma yang berlangsung di masyarakat, tambah Esti.

LKNU melengkapi persiapannya selama 2 hingga 3 bulan. Sementara praktik pengentasan TB termasuk advokasi sosial di lapangan dimulai pada bulan Mei mendatang, tandas Esti Febriyani.

Penulis: Alhafiz Kurniawan