Surabaya, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan sejumlah rangkaian agenda pasca muktamar ke-33 NU di Jombang tiga bulan lalu. Mereka melakukan kunjungan ke Presiden RI di Istana Negara, pengukuhan pengurus di Masjid Istiqlal, Kirab Hari Santri yang dimulai dari Surabaya dan berakhir di Jakarta, dan konsolidasi dengan pengurus hingga di tingkat bawah.
<>
Untuk pertama kali pasca muktamar, PBNU bertemu langsung dengan pengurus MWCNU dan PCNU seprovinsi Jatim yang dikemas dengan tasyakuran Hari Santri di Hotel Empire Palace, Surabaya, Sabtu (14/11).
Dalam tasyakuran ini tampak hadir Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin, Wakil Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib Aam PBNU KH Yahya C Staquf, Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, Sekjend PBNU H Helmy Faishal Zaini dan beberapa pengurus PBNU lainnya.
"Baru pertama kalinya konsolidasi yang diadakan oleh PWNU Jatim bersama pengurus MWCNU dihadiri dua puncuk pimpinan NU, yaitu Rais Aam dan Ketum PBNU," kata Ketua PWNU Jatim KH Hasan Mutawakkil Alallah saat memberikan sambutan atas nama tuan rumah.
Sementara Kiai Ma'ruf mengatakan bahwa dirinya terpaksa dan dipaksa oleh anggota Ahlul Halli wal Aqdi untuk menempati posisi Rais Aam. "NU itu harus bergerak, tidak boleh diam, Semua lembaga NU harus bergerak mulai dari PBNU hingga ke pengurus ranting," kata Kiai Ma’ruf di hadapan ribuan pengurus MWCNU se-Jatim.
Sementara Gus Yahya menyampaikan, ke depan pengurus NU mulai PBNU sampai Ranting NU harus berani menjawab kebutuhan masyarakat. Misalkan ketika masyarakat membutuhkan orang yang bisa tahlil, istighotsah, menalqin mayit dan lain sebagainya, itu harus pengurus NU yang jawab.
"Jangan sampai mereka kebingungunan siapa yang mimpin tahlil dan lain sebagainya," kata Gus Yahya.
Ke depan akan ada pelatihan kiai. "Jadi para kiai atau pengurus syuriyah Ranting NU, MWCNU hingga PCNU akan diadakan pelatihan kiai," ungkap Gus Yahya.
"Jangan sampai syuriyah, disyuriahkan," lanjutnya.
Ditemui di tempat berbeda, Helmy mengatakan program prioritas NU ke depan adalah memberikan layanan dan upaya dalam meningkatkan kualitas warga. "Ada tiga bidang yang menjadi fokus kita, yaitu pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi," terangnya. (Rof Maulana/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Penjelasan Nuzulul Qur’an Diperingati 17 Ramadhan, Tepat pada Lailatul Qadar?
2
Khutbah Jumat: Ramadhan Momentum Lestarikan Lingkungan
3
Hukum Jamaah dengan Imam yang Tidak Fashih Bacaan Fatihahnya
4
Kisah Unik Dakwah Gus Mus di Pusat Bramacorah hingga Kawasan Lokalisasi
5
Jangan Keliru, Ini Perbedaan Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar
6
194.744 Calon Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji, Masih Ada Sisa Kuota Haji 2024
Terkini
Lihat Semua