PBNU: Penanganan Terorisme Jangan Bersifat Represif
NU Online · Selasa, 8 Januari 2013 | 03:15 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mendesak Densus 88 bertindak lebih profesional dalam menangani sejumlah kasus dugaan terorisme di Tanah Air. Sikap represif yang belakangan justru menimbulkan rasa was-was di masyarakat diminta untuk dihindari. <>
"Densus 88 harus bisa lebih profesional. Penanganan terorisme tidak bisa dengan cara-cara represif saja," tegas Kang Said di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Selasa (8/1). Kiai Said hari ini melakukan perjalanan ke Kediri, Jawa Timur, dalam rangka pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Kabupaten Kediri.Â
Desakan ini disampaikan Kiai Said sebagai tindak kedatangan 4 warga Poso, Sulawesi Tengah ke PBNU, Senin (7/1) malam kemarin. Kedatangan ke empat warga Poso yang difasilitasi oleh aktifis Gerakan Pemuda Anshor dan 2 komisioner Komnas HAM, yaitu Imdadun Rahmat dan Siane Indriani, bertujuan melaporkan adanya perasaan was-awas oleh masyarakat sebagai akibat tindakan represif Densus 88 dalam penanganan terorisme belakangan ini.Â
"Saya akan coba sampaikan ke Presiden mengenai laporan warga Poso ini. Tentu ini bukan untuk menggembosi Densus 88, tapi upaya membantu agar penanganan terorisme bisa lebih baik. Saya tegaskan terorisme harus ditindak tegas, tapi jangan sampai cara-caranya justru menimbulkan trauma bagi masyarakat yang tidak bersalah," kata Kang Said.
Redaktur   : A. Khoirul Anam
Kontributor: Samsul Hadi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
2
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
3
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
4
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
5
Khutbah Jumat: Menolong Sesama di Tengah Bencana
6
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
Terkini
Lihat Semua