Nasional

Perusahaan Gas Negara Kenalkan Pellet Energi ke Pesantren

Sen, 16 Mei 2016 | 15:00 WIB

Pasuruan, NU Online
Dalam rangka membangun kemandirian energi nasional, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang energi, melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan energi terbarukan dalam bentuk gasifikasi biomassa kepada para kiai dan peserta Silaturahmi Nasional (Silatnas) Ayo Mondok di Taman Candra Wilwatikta Pandaan Pasuruan, Ahad (15/5).

Gasifikasi biomassa yang telah dimanfaatkan oleh rumah tangga dan pesantren ini berupa pellet energi yang terbuat dari serbuk gergaji kayu dan aneka limbah pertanian, seperti jerami, sekam padi, dan tongkol jagung yang mudah diperoleh bahan bakunya.

Sosialisasi ini diisi dengan demo memasak menggunakan energi pelet yang terbuat dari serbuk gergaji dan menggunakan kompor khusus biomassa prime hasil penemuan Profesor Nur Huda, dosen Universitas Brawijaya, Malang. 

Para kiai terlihat sangat antusias menyaksikan demo memasak yang dilakukan tiga orang santri dari Pesantren Nurul Huda dan Pesantren Al Inayah Kemantren, Purwosari, Pasuruan sebagai perintis pemanfaat pellet energi hasil kerjasama dengan PGN. 

Dari pengamatan NU Online, memasak dengan media kompor biomassa ini terbilang cukup cepat dan simpel. Kompor yang telah diisi dengan pellet kemudian disemperot dengan cairan spirtus dan kemudian diberi pemantik api, hingga api menyala dengan stabil dan tidak menimbulkan asap seperti dapur yang menggunakan bahan bakar kayu atau minyak. 

Pada kesempatan itu, para kiai dan peserta lainya berkesempatan mencicipi pisang dan tempe goreng hasil olahan yang menggunakan api hasil pellet energi ini. “Tadi saya lihat memasaknya cukup cepat ya. Ini hasilnya juga enak dan gurih,” kata Agung, peserta peninjau dari Surabaya.

Sementara itu, koordinator nasional gerakan “Ayo Mondok” KH Luqman Harits Dimyathi mendorong kalangan pesantren untuk dapat memanfaatkan energi alternatif ini untuk memenuhi kebutuhan memasak sehari-hari  para santri. Menurutnya, pesantren hari ini harus mulai memanfaatkan energi alternafif ini karena biaya untuk memasak sangat hemat dan juga ramah lingkungan.

“Ini penawaran dari PGN dan RMI untuk para kiai dan pesantren. Karena energi alternatif ini bahan-bahan untuk membuat pelet ini banyak kita temukan disekitar lingkungan kita,” tutur pengasuh pesantren Tremas Pacitan itu.

Beberapa kiai pun banyak yang tertarik ingin menggunakan gas biomassa ini. Kedepan Mereka meminta kepada PGN dan PP RMI untuk dapat memfasilitasi pelatihan pembuatan energi alternatif ini dan memfasilitasi penyediaan pellet energi dan kompor khusus biomassa tersebut. (Zaenal Faizin/Zunus)