Nasional

Ketua Asosiasi Petani Sorgum di Jombang Tawarkan Jalan Keluar dari Krisis Pangan

Sen, 21 November 2022 | 05:30 WIB

Ketua Asosiasi Petani Sorgum di Jombang Tawarkan Jalan Keluar dari Krisis Pangan

Ketua Asosiasi Petani Sorgum Jombang, Jawa Timur, Ramadlan di salah satu lahan sorgum. (Foto: NU Online/Ist)

Jombang, NU Online
Ketua Asosiasi Petani Sorgum Jombang, Jawa Timur, Ramadlan berharap warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin berkenan menanam sorgum. Karena manfaatnya demikian besar, apalagi di tengah krisis global yang menyebabkan kurangnya pasokan gandum. 


Pada saat yang sama, dirinya berharap kalangan orang kaya atau aghniya NU juga bisa membangun pabrik tepung sendiri. Hal tersebut untuk mendukung penyediaan pangan yang khusus dari bahan sorgum. 


“Keberadaan sorgum bisa membantu masyarakat dan industri pangan lainnya dalam ketersedian bahan pangan terutama tepung yang selama ini mengandalkan dari bahan gandum,” kata pria yang juga wartawan di NU Online tersebut.


Harapan itu disampaikan Ramadlan saat panen sorgum di kawasan Tembelang, Jombang, Ahad (20/11/2022).  


Dijelaskannya bahwa selama ini kebutuhan tepung sebagai bahan pangan untuk pembuatan roti, mi dan lainnya sangat besar. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan di Tanah Air kebanyakan mengandalkan impor dari sejumlah negara, utamanya Ukraina dan Rusia. 


“Dan tepung gandum itu seratus persen adalah impor,” keluhnya.


Dirinya tidak menampik bahwa sorgum memang belum bisa menggantikan gandum seratus persen. Namun menurutnya, sorgum bisa mensubsitusi sebagian kebutuhan yang ada di masyarakat. Dan kalau hal tersebut dilakukan di Tanah Air, bukan tidak mungkin akan memenuhi kebutuhan yang ada. 


“Sorgum bisa ditanam di Indonesia karena tanah kita sangat subur, dan sorgum bisa menjadi peluang mengembangkan lahan-lahan mati untuk ditanami,” ungkap petani yang telah menggalakkan budi daya sorgum hampir 5 tahun ini.


Yang juga menjadi impiannya adalah warga NU bisa membangun pabrik tepung sorgum sendiri. Bahwa dengan memiliki pabrik tepung sorgum, ketergantungan masyarakat akan bahan baku tepung pabrikan bisa terpenuhi. Dan momen kelangkaan gandum akibat krisis global bisa menjadi peluang ekonomi bagi warga NU.


”Saat ini NU harus mengambil peluang, menggerakkan ekonomi warganya, dan bisa membantu penyediaan bahan pangan yang dikhawatirkan semua pihak,“ tandasnya.


Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Jombang, Moch Rony mengatakan, sorgum bisa menjadi pangan alternatif dan sangat potensi untuk dikembangkan petani. 


“Buktinya, sorgum bisa diolah menjadi bubur, kue bolen berbahan tepung, dan juga beras sorgum,” ujarnya usai panen sorgum.


Pihaknya akan mendukung gerakan budi daya sorgum di Jombang. Apalagi hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintahan pusat melalui Menteri Pertanian RI yang meminta budi daya sorgum arealnya diperluas.


“Alhamdulillah, penyediaan benih sudah ada di Jombang, sehingga tahun 2023 kita perluas lahan sorgum untuk mendukung ketahan pangan,” pungkas dia.

 

Editor: Syaifullah Ibnu Nawawi