Nasional

Mbah Moen Sangat Dekat dengan Sejumlah Pesantren Besar Jombang

Rab, 14 Agustus 2019 | 08:30 WIB

Mbah Moen Sangat Dekat dengan Sejumlah Pesantren Besar Jombang

Putra Mbah Maimoen, Gus Idror (tengah)

Jombang, NU Online
Almaghfurlah KH Maimoen Zubair atau yang biasa dikenal Mbah Moen memiliki hubungan yang cukup erat dengan berbagai pesantren besar di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. 
 
Pesantren-pesantren tersebut di antaranya Bahrul Ulum Tambakberas, Mambaul Ma'arif Denanyar, Darul Ulum Rejoso Peterongan, dan Pesantren Tebuireng.
Demikian diungkapkan putra bungsu, KH Idror Maimoen saat menghadiri acara Kirim Doa dan Tahlil untuk tujuh hari Almaghfurlah Mbah Moen Selasa (13/8) malam di Pendopo Kabupaten Jombang.
 
"Kami dari keluarga besar Abah Maimoen mengucapkan terima kasih kepada warga Jombang yang sudah menyelenggarakan kegiatan ini. Abah sungguh-sungguh kangen dengan Jombang dengan Mbah Wahab Chasbullah Tambakberas. Karena beliau berdua benar-benar dekat," ungkapnya.
 
Diakuinya, kehidupan Mbah Moen tidak bisa lepas dengan kabupaten yang lebih dikenal sebagai Kota Santri ini, terutama dengan sejumlah tokoh penting yang memprakarsai dan membabat pesantren besar.
 
"Abah sangat kagum dengan Mbah Wahab Chasbullah. Tidak lupa kepada Mbah Bisri. Bahkan beliau bilang sendiri kalau mau ikut politik ikut (belajar) ke Mbah Bisri," ujarnya.
Putra ke-10 Mbah Moen itu lebih jauh menambahkan, kekaguman dan kedekatannya tidak berhenti di situ. Dengan para petinggi Pesantren Darul Ulum Rejoso, Peterongan juga cukup dekat.
 
"Tak lupa juga dengan Pesantren Darul Ulum Peterongan. Abah dengan petinggi Pesantren Darul Ulum memang berbeda secara politik, namun antar keduanya saling menghormati. Abah sendiri bilang bahwa meski berbeda pendapat antara kiai, harus tetap menghormati," ucapnya.
 
Demikian juga dengan Pondok Tebuireng. Pondok yang didirikan oleh Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari atau Mbah Hasyim terlihat lebih dekat lagi. Bahkan menurutnya, kalau semisal tidak ada Pondok Tebuireng maka tidak ada Sarang. Pasalnya, banyak tokoh yang ada di Sarang adalah hasil didikannya Pesantren Tebuireng. 
 
"Tidak lupa dengan Pondok Tebuireng. Kulo (saya) dengar sendiri beliau dawuh bahwa tidak akan ada Sarang (Pesantren Al-Anwar Sarang, red) kalau tidak ada Tebuireng," jelas pria yang akrab disapa Gus Idror ini.
 
Hal serupa dikatakan Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab, bahwa bisa dipastikan Mbah Moen akan hadir pada kegiatan-kegiatan pesantren yang ada di Jombang saat ia diundang.
 
"Kalau ada undangan dari Jombang, beliau pasti rawuh. Ini dari saking dekatnya beliau dengan pondok pesantren di Jombang," ujarnya. (Syamsul Arifin/Muiz)