Nasional

Kaleidoskop 2019: Habib Luthfi Pimpin Forum Sufi Dunia

Sel, 31 Desember 2019 | 11:00 WIB

Kaleidoskop 2019: Habib Luthfi Pimpin Forum Sufi Dunia

Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya terpilih sebagai pemimpin Forum Sufi Dunia.

Jakarta, NU Online
Jamiyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) kembali menggelar acara Al-Muntada As-Sufy Al-Alamy atau Forum Sufi Tingkat Dunia pada Senin-Rabu (8-10/4/2019) di Pekalongan, Jawa Tengah. 

Gelaran yang ketiga kalinya ini dihadiri oleh para pimpinan organisasi dan para ulama tarekat dari 85 negara di dunia. Tokoh-tokoh ulama Internasional yang diundang hadir pada acara tersebut di antaranya Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni (Suriah), Syekh Riyadh Bazo (Lebanon), Syekh ‘Aun Mu’in Al-Qaddumi (Yordania), dan Syekh Muhammad Al-Muhanna (Mesir). 

Kemudian Syekh Sholahuddin Siirul Khatm (Sudan), Syekh Anwar Kasyu (Tunisia), Syekh Ahmad bin Idris Bu Khurayshoh (Maroko), Syekh Idris Al-Fasi Al-Fihri (Maroko), Syekh Abdulkadir Al-Kattani (Maroko), Syekh Ibrahim Al-Yasin (Albania), dan lainnya.

Selain puluhan ulama sufi dari mancanegara, kegiatan ini juga dihadiri ratusan ulama tarekat dari dalam negeri, sejumlah pejabat, umara, serta petinggi TNI-Polri.

Kegiatan tersebut akan dilangsungkan di tiga tempat, yaitu Hotel Horison, Hotel Santika di Jalan Gajahmada Kota Pekalongan, dan Pendopo Kabupaten Pekalongan di Kajen. Di samping itu, panitia acara juga menyediakan penginapan (home stay) bagi peserta dalam negeri.

"Ada 300 rumah penduduk yang telah dipersiapkan untuk menampung delegasi pertemuan ulama sufi dari dalam negeri di Kota Pekalongan," kata salah satu panitia daerah, KH Mirza Hasbullah kepada NU Online, Kamis (4/4/2019).

Pesan Habib Luthfi dalam forum

Rais Am Jamiyah Ahli Thariqah al-Mu'tabarah al-Nahdliyah (JATMAN) Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya mengatakan, tarekat memiliki peran penting dalam konteks keamanan dunia. Menurutnya, segala segala pertikaian antar suku, ras, agama, dan lainnya yang ada di seluruh penjuru dunia hanya bisa diobati dengan pembersihan hati, nafsu, dan pola pikir.

"Satu-satunya yang bisa mengobati (pertikaian) itu membersihkan hati, nafsu, pola pikir yang menitikberatkan setiap negeri di dunia ini," katanya di Pendopo Kajen, Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (8/10/2019).

Habib Luthfi berharap, melalui acara Forum Sufi Dunia ini para ulama bisa menentukan sikap untuk menghidupkan dan memperkuat keberadaan para sufi di negara masing-masing.

Habib Luthfi, Pemimpin Forum Sufi Dunia

Habib Luthfi terpilih secara aklamasi sebagai Pemimpin Forum Sufi Dunia pada Selasa (9/4) malam di Hotel Santika, Pekalongan, Jawa Tengah. Untuk diketahui, Forum Sufi Dunia baru dikukuhkan sebagai organisasi dalam agenda Al-Muntada As-Sufi Al-Alamy ketiga yang berlangsung selama tiga hari, Senin-Rabu (8-10/4/2019) di Pekalongan.
 
Seluruh peserta, baik dari mancanegara maupun dalam negeri mengacungkan tangan saat ditanyakan pemimpin sidang, Syekh Adnan Al-Afyouni (Suriah). Hal itu sebagai tanda sepakat mencalonkan Habib Luthfi bin Yahya sebagai pemimpin organisasi yang baru dibentuk ini. 

"Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada saya. Kita melihat perkembangan dalam dunia Islam terbentuk hisbiyah, organisasi, nidzamiyah, kurang bisa kita harapkan memajukan Islam," kata Habib Luthfi.

Dia meminta kepada seluruh peserta untuk membantu menjadikan organisasi ini sebagai model organisasi Islam di dunia. Menurutnya, menjadi pemimpin organisasi dunia tidak lah mudah. Oleh karenanya, harus ada kerja bersama untuk mewujudkan visi misi organisasi tersebut.

Bukan sebuah kebanggaan

Habib Luthfi mengatakan, menjadi Pemimpin Forum Sufi Dunia bukan lah sebagai sebuah kebanggaan. Karena baginya, itu merupakan amanah Allah yang harus dijaga dengan baik dan tidak bisa disepelekan begitu saja.

Ia berharap, para ahli tarekat dan mursyid yang tergabung dalam forum yang dipimpinnya itu bisa menjadi juru damai dan berperan dalam mempertahankan negaranya masing-masing. Ia yakin harapan itu akan terwujud karena ulama ahli tasawuf lebih mendahulukan kasih sayang. 

"Ini adalah amanah yang tidak bisa kita abaikan dan sepelekan untuk mengangkat tarekat di dunia hingga para ahli tarekat, mursyid tarekat, khalifah tarekat menjadi guru-guru, juru-juru damai di dunia, yang bisa mendamaikan umat, mendamaikan negara, dan mempertahankan negara," kata Habib Luthfi saat memberikan sambutan pada penutupan Forum Sufi Dunia di Kajen, Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (10/4). 

Ia juga berharap, Forum Sufi Dunia bisa menjadi contoh bagi dunia Islam dan selainnya. Untuk mewujudkan itu, dia menegaskan perlunya kerja bersama. Oleh karena itu, Habib Luthfi meminta kesediaan dan kerelaan orang-orang yang ia pilih untuk dapat mendukungnya dalam mewujudkan cita-cita organisasi ini.

"Kami pasti akan menangkap Islam sebagai mercusuar yang akan menjadi percontohan untuk dunia lain," kata Habib Luthfi saat memberikan sambutan sebagai pemimpin terpilih Forum Sufi Dunia di Hotel Santika, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (9/4) malam.

Terpilihnya Habib Luthfi berdasarkan isyarat Allah

Syekh Adnan Al-Afyouni dari Suriah yang menjadi pemimpin sidang pemilihan Pimpinan Forum Sufi Dunia mengungkapkan, para masyayikh dan mufti memilih Habib Luthfi sebagai Pemimpin Forum Sufi Dunia berdasarkan isyarat dari Allah dan isyarat dari Rasulullah.

"Mengapa memilih Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dan Indonesia sebagai pemeran utamanya? karena  para masyayikh dan mufti  memilihnya berdasarkan isyarah ilahiyah, dan isyaroh minar Rasul SAW, sehingga pilihan itu sangat tepat," kata Syekh Adnan ketika hadir di Majelis Kliwonan Kanzus Sholawat di Kota Pekalongan, Jawa Tengah pada Jumat, 19 Juli 2019 atau tiga bulan setelah acara Forum Sufi Dunia digelar.
 
Selain itu juga karena melihat kebesaran negeri tercinta Indonesia, keagungan bangsanya serta keberhasilan JATMAN dan Habib Luthfi dalam mengembangkan tarekat, dakwah, dan perjuangannya di Nusantara.

Universitas Sufi Internasional
 
Forum Sufi Dunia menghasilkan beberapa poin rekomendasi, salah satunya pendirian kampus sufi internasional. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai tasawuf dan kesufian bagi mahasiswa Indonesia dan luar negeri. 
 
Habib Luthfi langsung menghibahkan lahan seluas 22 hektare sebagai tempat dibangunnya kampus sufi internasional. Lahan tersebut terletak di Kabupaten Pekalongan. 

"Habib Luthfi berpesan jangan sampai lupa karena tadi disebut di dalam rekomendasi bahwa akan dibangun Universitas Sufi Internasional, Habib Luthfi sudah ada tanah 22 hektare dan siap dibangun Universitas Sufi Internasional," ujar Habib Ali bin Hasan al-Bahr meneruskan pesan Habib Luthfi, pada penutupan Forum Sufi Dunia di Kajen, Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (10/4).

Forum Sufi Dunia juga merekomendasikan pembuatan saluran televisi internasional yang bermanhaj sufi, pertemuan sufi internasional, dan dokumentasi data tarekat, tasawuf, serta penjelasan sanad-sanadnya.
 
Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad