Nasional

Kaleidoskop 2020: Ratusan Ulama Wafat di Masa Pandemi Covid-19

Kam, 17 Desember 2020 | 09:00 WIB

Kaleidoskop 2020: Ratusan Ulama Wafat di Masa Pandemi Covid-19

Dalam catatan Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PBNU, sebanyak 207 pengelola yang terdiri dari pengasuh dan pengurus di 110 pesantren wafat di masa pandemi Covid-19 tahun 2020. (Ilustrasi: NU Online)

Jakarta, NU Online

Tahun 2020 bisa jadi merupakan tahun berkabung bagi umat Islam di Indonesia. Pasalnya, pada tahun yang bersamaan dengan mewabahnya virus corona penyebab Covid-19 di Indonesia, ratusan ulama berpulang ke Rahmatullah.


Jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama, tingkat wafat para kiai lebih banyak pada saat ini. Dalam catatan Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PBNU, sebanyak 207 pengelola yang terdiri dari pengasuh dan pengurus di 110 pesantren wafat di masa pandemi Covid-19 tahun 2020.


“Ini tentu menjadi sebuah kehilangan yang sangat besar sekaligus ancaman serius bagi kalangan pesantren dan juga bangsa Indonesia pada umumnya. Ancaman terhadap pesantren dan kiai berarti ancaman terhadap kelangsungan pendidikan agama dan karakter bangsa Indonesia,” kata Ketua RMI PBNU KH Abdul Ghaffar Rozin, Kamis (11/12). 


Berikut beberapa ulama yang wafat pada tahun 2020 disusun berdasarkan bulan kewafatannya dan sudah diberitakan dalam kanal Obituari NU Online.

 

Tentu masih banyak ulama lainnya dari berbagai daerah yang belum bisa termuat dalam kaleidoskop ini dan tidak semua ulama yang wafat tersebut karena terkonfirmasi Covid-19. Namun kepergian para ulama merupakan kepedihan mendalam bagi umat Islam.


KH Salahuddin Wahid  (2 Februari 2020)


KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng meninggal dunia di RS Harapan Kita, Jakarta, Ahad (2/2), pada 20:59 WIB. Jenazah dimakamkan di kawasan pemakaman Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur. Gus Sholah wafat di usia 77 tahun.


Ia merupakan saudara presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Pria kelahiran 11 September 1942 ini adalah anak ketiga dari pasangan KH Wahid Hasyim dan Nyai Hj Sholihah. Selain Gus Dur, saudara Gus Sholah adalah Nyai Aisyah, Dr Umar Alfaruq, Nyai Lily Wahid, dan Muhammad Hasyim. 


KH Ahmad Bagdja (6 Februari 2020)


KH Ahmad Bagdja wafat Kamis (6/2) hari ini pukul 01.09 WIB di RS Jakarta Medical Center (JMC). Beliau lahir di Kuningan, Jawa Barat 1 Maret 1943, dikenal juga sebagai Ketua Umum PMII periode 1977-1981. Selain itu ia juga pernah menjadi Ketua Umum Dewan Mahasiswa IKIP Jakarta, Ketua Badan Koordinasi Senat-senat Mahasiswa IKIP se-Indonesia (1970), dan Sekjen PBNU pada periode kedua kepengurusan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tahun 1989-1994. 


KH Ahmad Ghozalie Masroeri (19 Februari 2020)


Ahmad Ghozalie Masroeri merupakan Ketua Lembaga Falakiyah PBNU. Beliau wafat pada Rabu (19/2) di RS Suyoto Bintaro, Jakarta Selatan. KH Ahmad Ghazalie Masroeri merupakan orang alim dalam ilmu falak sehingga menjadi rujukan banyak pihak. Kiai Said dalam sebuah kesempatan pernah mengatakan, selama Kiai Ghozalie hidup, selama itulah Lembaga Falakiyah PBNU akan diamanahkan kepadanya. Salah satu jasa besar Kiai Ghazalie adalah menjaga dan memastikan bahwa penanggalan NU berpegang teguh pada hitungan metode rukyat yang didukung hisab. 


KH Hasyim Wahid (1 Agustus 2020)


KH Hasyim Wahid (Gus Im) merupakan putra dari KH Wahid Hasyim meninggal dunia di RS Mayapada Jakarta pada hari Sabtu (1/8) pukul 04.18 WIB. Adik kandung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dimakamkan di Denanyar, Jombang, Jawa Timur sesuai wasiatnya. 

 

Sebelum meninggal dunia, Gus Im beberapa kali melantunkan salah satu ayat suci Al-Qur’an QS Al-Ankabut: 57: “kullu nafsin dzaiqatul maut.”


كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ  


"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan."


KH Fuad Mun’im Djazuli (17 Oktober 2020)


KH Fuad Mun’im Djazuli merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Ploso, Mojo, Kediri, Jawa Timur wafat. Almarhum sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Darmo, Surabaya. Akan tetapi pada Sabtu (17/10) pukul sekitar 03.15 WIB beliau meninggal dunia. Kiai yang merupakan adik kandung dari KH Hamim Tohari Djazuli atau Gus Miek tersebut dikenal sebagai pengampu sejumlah kitab rujukan di Pesantren Ploso. 


KH Abdullah Syukri Zarkasyi (21 Oktober 2020)


Almarhum adalah Pimpinan Pesantren Darussalam Gontor, Jawa Timur yang wafat pada Rabu (21/10) pukul 20:00 WIB. KH Abdullah Syukri Zarkasyi adalah putra pertama dari KH Imam Zarkasyi yang merupakan salah satu dari trimurti pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor.


Ia merupakan sosok yang sangat serius dalam memperjuangkan pendidikan pesantren. KH Abdullah Syukri Zarkasy lahir pada tanggal 19 September 1942 dan memiliki perjalanan pendidikan yang panjang sejak lulus dari Sekolah Dasar di desa Gontor pada tahun 1954 silam.


KH Muhlas Hasyim (14 November 2020)


KH Muhlas Hasyim merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes, Jawa Tengah. Beliau wafat pada Sabtu (14/11) pukul 11.45 WIB setelah menjalani perawatan di RS Tugu Rejo, Semarang. KH Muhlas Hasyim yang akrab disapa Abah Muhlas ini merupakan ulama alumni terbaik Pesantren Leler, Banyumas, Jawa Tengah.


Ia adalah sosok yang sangat menyenangkan dan membuat para santri dan siapa pun yang bertemu dengan beliau merasa nyaman. Ia juga orang yang senantiasa menghormati orang lain tanpa pandang bulu. 


KH Enceng Shobirin Nadj (19 November 2020)


KH Enceng Shobirin Nadj meninggal dunia pada Kamis (19/11) di RS Pertamina, Jakarta pukul 02.38 WIB. Almarhum dimakamkan di Pondok Pesantren Pasir Putih. Prosesi pemakaman Wakil Sekjen PBNU 2010-2015 dilangsungkan di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin di Pasir Putih Depok Jawa Barat. Kiai Enceng merupakan sosok yang memiliki pengaruh besar pada aktivisme di tubuh PMII di era 90-an. 


KHM Hanif Muslih (10 Desember 2020)


KHM Hanif Muslih adalah Pengasuh Pesantren Futuhiyyah Mranggen, Demak, Jawa Tengah. Beliau meninggal dunia pada Kamis ( 10/12) karena sakit pada pukul 13.50 WIB. Beliau adalah Mursyid Thariqah Qadiriyah wa Naqsabandiyah yang semasa hidupnya gigih membela amaliah Nahdlatul Ulama. Beliau adalah putra terakhir Syekh Mushlih al-Maraqi yang juga merupakan gurusnya.


Kiai Hanif Mushlih mengenyam pendidikan di Kota Suci Makkah pada akhir tahun 1970-an. Ia masuk kuliah hadits di Universitas Islam Madinah sampai meraih gelar Lc (Licence), gelar sarjana strata satu. Di Makkah, Gus Hanif juga sempat belajar kepada Syekh Yasin al-Fadani. Setamat dari Universitas Islam Madinah, Gus Hanif ditugasi oleh Kiai Ridwan (kakak ipar) untuk menjadi kepala (lurah) pondok Futuhiyyah.


KH Noer Muhammad Iskandar (13 Desember 2020)


Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Kedoya, Jakarta Barat KH Noer Muhammad Iskandar wafat pada Ahad (13/12) sekitar pukul 13.41 WIB. Jenazah Kiai Noer Iskandar disemayamkan di kompleks Pesantren Asshiddiqiyah Kedoya. Kiai Noer merupakan putra kesembilan dari sebelas bersaudara, dari pasangan KH Iskandar dengan Nyai Robiatun. Kiai Noer Iskandar wafat pada usia 65 tahun.


KH Noer Muhammad Iskandar memulai pendidikannya di pesantren tradisional Sumber Beras, Banyuwangi, Jawa Timur, yang langsung di asuh oleh ayahnya sendiri KH Iskandar. Setelah menamatkan pendidikan dasar di madrasah ibtidaiyah, tahun 1967 beliau melanjutkan ke Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, yang pada waktu itu diasuh oleh KH Mahrus Aly.


Pewarta: Muhammad Faizin

Editor: Fathoni Ahmad