Konferensi Koordinator Cabang (Konkorcab) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur berakhir sudah. Badrut Tamam akhirnya terpilih secara aklamasi untuk memimpin Koordinator Cabang PMII Jatim periode 2007-2009.
Dalam konferensi yang dihelat di Hotel Palem Garden, Tulungagung, Senin (3/12) dinihari, Badrut—begitu panggilan akrabnya—berhasil menyisihkan lima pesaing kuatnya. Ia meraih 13 suara dari 33 peserta yang memiliki hak suara.<>
Sementara, kandidat lainnya yang gugur pada tahap pemilihan, antara lain, Lukman Hakim (Probolinggo) memperoleh 8 suara, Ahmad Sofyan (Malang) 5 suara, Roni Wijaya (Surabaya) 4 suara, Kholili (Pasuruan) dan Badaruddin (Surabaya), masing-masing mendapat 1 suara. Satu suara lainnya abstain.
Hasil aklamasi itu karena dari beberapa calon yang diusung oleh sejumlah pengurus cabang lainnya tidak memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan dalam tata tertib pemilihan, yakni harus mengantongi minimal 10 suara untuk bisa maju ke tahap berikutnya.
Usai pemilihan, Badrut yang merupakan kader PMII Malang, mengatakan, tugas barunya memimpin PMII Jatim merupakan tugas berat. Namun, untuk memajukan PMII Jatim di masa mendatang, ia mengaku telah mempersiapkan beberapa program yang terbagi menjadi empat semester.
Badrut yang sebelumnya juga pernah turut meramaikan bursa kandidat Ketua PMII Jatim dalam Konkorcab 2005 lalu di Surabaya, mengatakan, dalam semester pertama atau enam bulan pertama, dirinya akan lebih konsentrasi pada perbaikan di tataran internal kepengurusan.
“Sebelum memasukkan pengurus periode sekarang, mereka harus mempunyai komitmen dulu terhadap PMII. Karena komitmen ini sangat berhubungan untuk PMII ke depan yang berimbas di tataran kaderisasi,” ungkapnya.
Selain itu, bersama kepengurusan ke depan, Badrut juga akan langsung turun ke bawah (turba) ke semua cabang untuk menyerap kebutuhan-kebutuhan cabang. “Dari situ kita akan mengetahui bagaimana langkah strategis yang bakal diterapkan untuk kepentingan PMII ke depan,” jelasnya.
Di semester kedua, Badrut mengungkapkan akan lebih sering melakukan gerakan konkret di beberapa cabang. Pasalnya, dalam kepengurusan sebelumnya perhatian terhadap cabang-cabang dirasa belum optimal. Padahal, beberapa cabang, seperti, cabang di wilayah Mataraman Barat, Tapal Kuda dan cabang di luar Jatim (NTB, Bali, Lombok Barat, dan Lombok Tengah) membutuhkan pendampingan dan bimbingan dari pengurus Jatim.
Sedangkan untuk menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim yang masuk dalam program semester kedua, Badrut mengatakan akan menginstruksikan pada semua cabang untuk tidak ikut terjebak dalam persoalan itu. “PMII harus steril,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan audiensi dengan pemerintah setempat, partai politik dan organisasi kepemudaan untuk memperlihatkan kalau PMII merupakan organsisasi kemahasiswaan yang masuk dalam tataran level aktif tapi strategis. (duta/sbh)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua