Warta

Guru Tarekat Tijani Doakan Indonesia Lebih Baik

Sen, 16 Februari 2009 | 03:43 WIB

Pamekasan, NU Online
Guru pembimbing aliran Takekat Tijani asal Mesir, Syekh Ahmad Bin Muhammad Al-Hafidhz, mendoakan warga Indonesia ke depan akan lebih, makmur dan bebas dari segala macam bencana.

"Saya melihat warga Islam di Indonesia, khususnya di Madura ini, umumnya taat beribadah. Saya doakan semoga negera Indonesia senantiasa mendapat lindungan dari Allah SWT, menjadi negara yang makmur dan umatnya barokah," kata Syekh Ahmad, saat menjadi pembicara dalam acara kegiatan Idulkhotmi Tarekat Tijani ke-216 di masjid Agung As-Syuhada, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Ahad.<>

Syekh Ahmad yang masih memiliki keturunan dengan pendiri Tarekat Tijani, Syekh Ahmad Bin Muhammad At-Tijany, RA itu lebih lanjut menyatakan, peningkatan ibadah dan ketakwaan kepada Allah yang akan membawa baik tidaknya sebuah negara. Maka ia mengajak kepada seluruh umat Islam, agar senantinya selalu mendekatkan diri, meningkatkan ibadah salat dan dzikir, serta memperbanyak memohon ampunan Allah SWT dari segala dosa.

Yang juga penting untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, menurut dia, meningkat hubungan yang dilandasi kasih sayang antara sesama manusia. Sebab hubungan yang dilandasi dengan cinta dan kasih sayang merupakan bentuk hubungan yang diteladani Nabi Muhammad dan diperintahkan Allah.

"Allah akan mencintai hambanya yang terus menjalin kasih sayang antar sesama manusia," kata Syekh Ahmad dengan mengutip salah satu hadis qudsi.

Di hadapan sekitar 70 ribu jamaah Tarekat Tijaniyah, Syekh Ahmad Bin Muhammad Al-Hafidhz juga menyatakan, berkembangnya ajaran Islam dari negara Arab di benua Afrika salah satunya berkat para muballignya melakukan dengan penuh sopan santun, dilandasi rasa kasih sayang dan semata-mata hanya mengharap rido Allah.

"Aliran Tarekat Tijaniyah ini merupakan aliran yang berasaskan Ahlak mulia sesuai dengan sabda dan contoh teladan yang dilakukan Nabi Muhammad," katanya.

Acara istigasah dan tablig akbar yang digelar di masjid Agung As-Syuhada Pamekasan, Ahad itu meruapakan kegiatan puncak dari rangkaian perayaan hari ulang tahun Tarekat Tijani ke-216. Sabtu (14/2) digelar di pondok pesantren Tegal Al-Amien Prenduan Kabupaten Sumenep. Jenis kegiatannya antara lain musyarawah internal pengurus dan tahlil qubro.

Sekretaris panitia Idulkhotmi Drs HM Djatim Makmun, Ahad menyatakan, jemaah yang hadir jauh lebih sedikit dari jumlah undangan yang disampaikan pihak panitia.

"Informasi yang masuk ke panitia karena mereka takut cuaca buruk, sehingga meraka memilih untuk tidak berangkat ke acara ini," katanya.

Rencana semula, kata Djatim Makmun jemaah yang diundang hadir dalam acara tahunan tersebut sebanyak 200 ribu orang dari berbagai kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Dari luar Jawa yang hadir dalam acara Idulkhotmi di Pamekasan Ahad itu hanya dari Bali, Sulawesi dan Banjarmasin.

"Tapi itu hanya bersifat perwakilan saja, bukan semua jemaah. Yang kami undang kan semua jemaah. Ya pertimbangannya itu tadi, karena takut cuaca buruk," katanya.

Menurut Djatim Makmun, Tarekat Tijaniyah, merupakan salah satu kelompok Tarekat yang banyak memiliki anggota dari 40 kelompok ajaran tarekat yang ada di Indonesia. Perayaan Idulkhotmi ke-217 tahun 2010 rencananya akan digelar di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur. (ant/mad)