Warta

Keseharian Mahasiswa Tidak Mencerminkan Akidah yang Dipelajari

NU Online  ·  Kamis, 5 November 2009 | 09:39 WIB

Surakarta, NU Online
Kajian keislaman di berbagai Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) dinilai kurang membumi. Hal ini misalnya terjadi pada kajian tentang akidah. Kajian  hanya dipahami dan dimengerti saja, tetapi perilaku keseharian Mahasiswa hampir tidak pernah mencerminkan akidah yang dipelajarinya.

Demikian dinyatakan Guru Besar UIN Suska Riau, Afrizal dalam rangkaian Annual Conference on Islamic Studies ke-9 di Surakarta, Kamis (5/11). Menurut Afrizal, seolah-olah para mahasiswa menganggap kajian keislaman tidak memiliki keterkaitan dengan persoalan kemanusiaan dan perilaku sehari-hari.<>

"Seolah-olah kehadiran kajian akidah itu melayang-layang di atas awang-awang. Sementara masyarakat hanya menonton dari kejauhan. Artinya kajian itu tidak dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat," papar Afrizal.

Lebih lanjut, Afrizal menjelaskan, kenyataan ini disebabkan karena para pengajar tidak memberikan informasi bahwa sesungguhnya materi kajian keislaman berkaitan erat dengan kehidupan manusia sehari-hari.

"Dosen atau pengajar tidak dapat menggambarkan hubungan kajian keislaman dengan persoalan-persoalan kehidupan sehari-hari. Fokus bahasan bersifat abstrak dan tidak mengena pada masalah-masalah keseharian," tandas Afrizal seperti dilansir Republika Online. (min)