Warta PORSENI PESANTREN

Kualitas Kesehatan Santri Harus Ditingkatkan

Ahad, 9 Agustus 2009 | 12:47 WIB

Bogor, NU Online
Kalangan pesantren perlu meningkatkan kualitas kesehatan, caranya dengan  memperbaiki pola hidup dan meningkatkan porsi olahraga yang baik.

Demikian diutarakan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bogor KH Mad Rodja Sukarta di tengah-tengah pembukaan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) santri Pesantren Darul Muttaqien, Ahad. />
Dia menyerukan kepada komunitas pesantren untuk memikirkan secara serius betapa pentingnya olahraga bagi kesehatan santri. “Olahraga sangat penting agar santri selalu sehat. Jiwa yang sehat hanya didapat pada raga yang juga sehat. Karena itu olahraga menjadi niscaya dan tuntutan bagi kesehatan,” tegasnya.

Karena itu guna meningkatkan kualitas kesehatan santri, pesantren yang berlokasi di desa Jabonmekar, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor ini segera membangun sarana olahraga terpadu. Rencananya pesantren unggulan ini segera membangun gedung olahraga (GOR) yang berlokasi di areal kompleks pesantren.

Rodja mengemukakan, pihaknya sudah membuat gambar yang dirancang oleh arsitek jebolan pesantren ini. Rencananya GOR akan dibangun di belakang masjid santri putra.

“Komunitas pesantren perlu memikirkan secara serius mengenai pola hidup sehat. Kualitas kesehatan hanya bisa dicapai melalui pola hidup yang baik yang didukung oleh olahraga yang baik,” kata Rodja saat membuka Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Darul Muttaqien.

Porseni Darul Muttaqien diikuti oleh seluruh siswa dari berbagai jenjang pendidikan yang berada di bawah lingkup pesantren dengan prestasi akademi terbaik se-Jawa Barat. Total santri mencapai 1.200 orang yang berasal dari SDIT, SMPIT serta program Tarbiyatul Mu’allimin al-Islamiyyah (TMI), yakni program MTs dan MA berasrama.

Lebih lanjut ulama yang menamatkan studi S1 di Fakultas Tarbiyah IAIN (kini UIN) Syaruf Hidayatullah Jakarta ini mengemukakan, rencananya GOR akan dilengkapi oleh berbagai sarana olahraga santri. GOR ini akan dibuat secara terpadu dengan prediksi anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 9 miliar.

Mengenai keinginan kuat pesantren ini membangun GOR, Rodja mengemukakan hal itu sebagai komitmen dalam meningkatkan kualitas kesehatan santri. Komunitas pesantren sejak lama memiliki dogma “al-‘aqlus salim fil jismis salim” yakni jiwa yang sehat hanya didapat pada raga yang sehat. Dogma ini akan bermakna bila didukung implementasi yang baik.

Sementara itu selain diikuti para santru, pembukaan Porseni dihadiri sejumlah pejabat. Antara lain Direktur Pendidikan Keagamaan Pondok Pesantren (PK Pontren) Departemen Agama (Depag) RI H Khairul Fuad Yusuf,  Kasubdit Kesetaraan Depag RI Imam Syafi’i, dan Pengasuh Pesantren Darun Najah II Cipining Bogor KH Jamhari Abdul Jajal.

Rencananya Porseni pesantren yang didirikan tahun 1988 tersebut akan berlangsung hingga 12 Agustus mendatang. (hir)