Keberadaan dan kelangsungan Ma'had Aly sebagai lembaga pendidikan yang terintegrasi dengan pesantren perlu diperhatikan. Terutama, karena Ma'had 'Aly adalah institusi yang berbeda dengan perguruan-perguruan tinggi agama Islam (PTAI), misalnya Institut Agama Islam Negeri (IAIN).
Demikian dinyatakan oleh Menteri Agama Muhammad Maftuh Basuni dalam sambutannya ketika membuka membuka Seminar Nasional Ma'had Aly di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Semarang, Selasa (6/10). Menurutnya, Ma'had 'Aly berbeda dengan PTAI dari sisi 'hardware' maupun 'software'.<>
"Para santri di Ma`had 'Aly akan dipersiapkan untuk menjadi ulama besar yang memiliki kemampuan agama, khususnya di bidang fiqih dan ushul fiqih. Namun tidak selalu demikian dengan PTAI," terang Maftuh.
Menurut Maftuh, sebagai bentuk dukungan terhadap kelangsungan Ma'had 'Aly tersebut, pihaknya sangat mengapresiasi pendirian Ma'had 'Aly di Semarang yang memanfaatkan tanah wakaf MAJT.
Sementara itu, Ketua Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Semarang Taufik Rahman mengatakan, Ma'had 'Aly yang akan dibangun rencananya menempati lahan sebelah barat MAJT. Pembangunan Ma'had 'Aly tersebut dilakukan juga sebagai upaya untuk mengamankan dan memberdayakan tanah wakaf MAJT.
"MAJT memiliki tanah wakaf seluas sekitar 22 hektare dan Ma'had Aly akan dibangun di lahan seluas 10 hektare. Pembangunan Ma'had 'Aly sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 114/2008 dan di beberapa daerah lain juga telah dibangun Ma'had 'Aly," kata Taufik. (min)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
4
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
5
Khutbah Jumat: Menolong Sesama di Tengah Bencana
6
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
Terkini
Lihat Semua