Warta HAUL KH ALI MAKSUM (2)

Masdar: Kiai Ali Maksud Moderat dan Berpandangan Modern

Kam, 14 April 2011 | 13:08 WIB

Yogyakarta, NU Online
Menandai puncak rangkaian perhelatan haul ke-22 al maghfurlah KH Ali Maksum, tadi malam pukul 19.00 dimulai acara tahlil dan pengajian mengenang wafatnya muassis (pendiri) Pondok Pesantren Krapyak Yayasan Ali Maksum.

Dimulai dengan pembacaan lantunan sholawat dhibaiyyah diiringi oleh hadrah, acara dilanjutkan dengan pembacaan tahlil oleh KH Maemun Zubeir (Pengasuh Pondok al-Anwar Sarang, Rembang) dan sambutan Pengasuh Pondok Pesantren Krapyak. KH. Atabik Ali selaku shohibul bait dalam sambutannya mengucapkan ahlan wasahlan dan terima kasih atas kehadiran tamu undangan, para alumni, dan masyarakat luas.<>

Turut memberikan sambutan bebarapa perwakilan tamu, yakni Mahfud MD, ketua Mahkamah Konstitusi dan Syarifuddin Hasan, Menteri Koperasi dan UKM dan Wakil Bupati Bantul.

KH Masdar F Mas’udi yang didaulat memberikan mauidhoh hasanah petama kali, menuturkan “KH Ali Maksum merupakan sosok Kiai yang sungguh-sungguh dibutuhkan kembali kehadirannya di tengah-tengah situasi dan kondisi keumatan dan kebangsaan kita akhir-akhir ini”.

Menurut KH Masdar yang juga merupakan alumnus pesantren Krapyak ini menyebutkan KH Ali Maksum merupakan sosok kiai yang moderat dan berpandangan modern. Ia adalah sosok yang rileks ketika menghadapi persoalan-persoalan pelik. Dalam hal yang lain, Pak Ali—sapaan akrab para santri kepada KH Ali Maksum, sangat hafal satu demi satu nama para santrinya yang dulu jumlahnya sudah ratusan. Sehingga wajar menurut KH Masdar, ada banyak kenangan yang mendalam terhadap sosok KH Ali Maksum oleh para santrinya. Hubungan yang terjalin pun adalah hubungan kebatinan atau ruhaniyah yang erat antara santri dan kiainya.

KH Ali Maksum dalam kenangan KH Masdar juga merupakan model kiai yang bersedia mendengar dan selalu melakukan tabayun ketika ada persoalan ummat. Di antaranya semisal peran KH Ali Maksum mengatasi polemik alm. Subhan ZE dan Gus Dur.

“Jarang sekali beliau menghakimi orang dari jauh, Beliau selalu melakukan tabayun (check and recheck),” demikian tutur KH. Masdar. Itulah beberapa sikap yang beliau teladankan kepada para santrinya. (hmd)